TRIBUNNEWS.COM, TASIKMALAYA - Hoaks Organ Siswi SMP Tewas di Gorong-gorong Hilang, Polisi AKBP Anom Buru Penyebar Berita Bohong.
Menyusul adanya kabar yang diduga menyesatkan terkait kematian Desi Sulistina (13) alias Delis, Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Anom Karibianto, akan menindak tegas penyebar hoaks tersebut.
Kabar hoaks yang muncul tersebut, kata Kapolres, seolah-olah ada organ tubuh korban yang hilang.
"Perbuatan mereka telah membuat resah warga, terutama keluarga korban serta teman-teman sekolahnya," kata AKBP Anom Karibianto, saat meninjau langsung pelaksanaan autopsi jasad Desi, di Kamar Mayat RSU dr Soekardjo, Selasa (28/1/2020).
Ia menegaskan, kondisi jasad korban utuh.
Tidak ada bekas mutilasi.
"Kami akan menindak penyebarnya dengan hukum yang berlaku. Tapi saat ini kami fokus kepada kasus utamanya yaitu kematian Delis. Apa karena akibat kejahatan atau meninggal biasa," kata Anom.
Untuk mengungkap kasus ini, pihaknya masih terus mencari saksi-saksi dan bukti-bukti yang bisa menguak tabir kematian Desi.
"Sampai saat ini sudah enam warga dimintai keterangannya sebagai saksi," ujar Kapolres.
Seperti diketahui, jasad Desi ditemukan di dalam gorong-gorong depan sekolahnya, SMP Negeri 6, Jalan Cilembang, Kecamatan Cihideung, Senin (27/1/2020) sore.
Siswi kelas VII ini hilang sejak berangkat sekolah, Kamis (23/1/2020) pagi.
Pihak keluarga sempat melaporkan hilangnya Desi ke Polsek Mangkubumi, Jumat (24/1/2020), sesuai domisili korban di Kampung Sindangjaya, Kelurahan Linggajaya, Kecamatan Mangkubumi.
Laporan kemudian diteruskan ke Polres Tasikmalaya Kota.
Terekam CCTV
Ade Munir (56), salah seorang kerabat korban, saat ditemui di Kamar Mayat RSU dr Soekardjo, mengatakan, ia melaporkan hilangnya Desi ke polisi, Jumat (24/1/2020) sore.
Pihak keluarga Desi Sulistina alias Delis (13), yang ditemukan tak bernyawa di dalam gorong-gorong depan sekolahnya, SMP Negeri 6, Jalan Cilembang, Kota Tasikmalaya, Senin (27/1/2020) sore, pernah melaporkan kehilangan Desi ke polisi.
Jajaran Satreskrim Polres Tasikmalaya langsung melakukan penyelidikan.
"Saya diberitahu Wati (ibu kandung Desi, Red) hari Jumat. Saya langsung lapor ke polisi dan membuat selebaran kehilangan Desi berikut foto Desi," ujar Ade.
Desi tidak pulang ke rumah sejak berangkat sekolah, Kamis (23/1/2020) pagi.
Ade kemudian menanyai tetangga sekitar sekolah.
"Dari situ saya dapat kabar, Desi sekolah sampai selesai. Kemudian ia keluar dari sekolah bertiga. Dua temannya langsung pulang, sedang Desi berteduh dulu di tempat fotokopi di seberang sekolah karena hujan. Setelah itu tidak ada kabar lagi," katanya.
Kasatreskrim Polres Tasikmalaya Kota, AKP Dadang Soediantoro, membenarkan, keluarga korban melapor ke Polsek Mangkubumi, Jumat (24/1/2020).
Keesokan harinya, Sabtu (25/1/2020), jajaran Satreskrim menuju lokasi sekolah.
"Kami mengumpulkan berbagai keterangan dari lokasi kejadian. Kemudian pada Senin (27/1/2020) sore ini menerima laporan temuan jasad di dalam gorong-gorong yang ternyata adalah korban Desi," ujar Dadang.
Menurut Dadang, dari hasil penyelidikan sejauh ini, pihaknya belum bisa menyimpulkan penyebab kematian korban.
Ihwal kabar bahwa korban diajak lelaki dewasa yang terekam CCTV juga masih dalam penyelidikan.
"Di tubuh korban sendiri tidak ditemukan luka mencurigakan," katanya.
Rencananya, Selasa (28/1/2020), jasad korban akan diautopsi untuk mengetahui pasti penyebab kematian korban.
Ade menambahkan, polisi dan warga pada hari Sabtu (24/1/2020) sempat berdiri persis di depan SMP Negeri 6.
Namun saat itu belum tercium apa-apa.
"Barulah Senin ini tercium bau kurang sedap serta aliran air seperti ada yang mampet," ujarnya.(*)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Polisi Akan Tindak Penyebar Hoaks Ada Organ Hilang dari Jasad ABG yang Tewas di Gorong-gorong,