TRIBUNNEWS.COM - Satuan Reserse Kriminal Polres Tasikmalaya Kota telah mendapatkan bukti tambahan terkait kasus kematian siswi SMP di gorong-gorong depan sekolahnya.
Tak hanya itu, pihaknya telah memeriksa sembilan saksi, Kamis (30/1/2020) pagi.
Sampai sekarang penyelidikan masih intensif dilakukan untuk mengungkap misteri kematian mengenaskan Delis Sulistiana (13) siswi SMPN 6 Tasikmalaya.
Sampai Kamis pagi, polisi masih belum bisa menyimpulkan penyebab kematian korban selama ini.
"Dari teman korban, pihak sekolah, dan lingkungan sekitar tempat kejadian perkara (TKP)," jelas Kepala Polres Tasikmalaya Kota AKBP Anom Karibianto, Kamis pagi.
Polisi akan bersikap profesional dalam penyelidikan.
Hasil autopsi diketahui dalam 14-20 hari
Kesimpulan penyebab kematian harus didasarkan pada bukti, keterangan saksi, dan hasil autopsi yang telah dilakukan pada Selasa (28/1/2020) di RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya.
Hasil autopsi nantinya baru akan diketahui minimal 14 sampai 20 hari kerja oleh Tim Forensik Polda Jawa Barat.
Meski selama ini beredar kabar yang mengasumsikan bahwa korban meninggal akibat kekerasan kejahatan.
Anom mengaku saat ini Kepolisian belum bisa menyimpulkannya.
"Baru bisa dipastikan meninggal karena tindak pidana atau sesuatu yang lain setelah berdasarkan saksi dan bukti-bukti," tambah Anom.
Ditemukan masih berseragam pramuka, mengenakan jilbab
Diberitakan sebelumnya, warga Cilembang Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya, digegerkan temuan sesosok mayat perempuan tersembunyi di gorong-gorong depan gerbang sekolah di SMPN 6 Tasikmalaya, Senin (27/1/2020) sore.