Aksi penolakan terus memanas hingga warga melakukan aksi bakar ban karet di lokasi tersebut.
Baca: WNI yang Dievakuasi dari Wuhan Berkurang 7 Orang, Menkes Terawan: Hak Asasi Kalau Menolak
Baca: Ilmuwan China Beberkan Kemungkinan Baru Penularan Virus Corona, Bisa Tertular Melalui Feses
"Para ibu-ibu sembunyi dan ngumpet masuk rumah masing-masing, takut terkena virus. Sebab sebentar lagi pesawat akan mendarat," ujar seorang warga Natuna, Wifit saat dihubungi.
Berbeda halnya dilokasi aksi demonstrasi, ratusan para warga saling dorong dorongan.
"Sudah dari kemarin aksi warga, jumlah massa terus berdatangan. Bahkan aksi dorong-dorongan tak terhindarkan," ujar seorang petugas bandara kepada Tribun.
Kata dia, warga menolak kebijakan penempatan ratusan WNI yang akan di karantina di Natuna.
Polda Kepri berharap, masyarakat dapat menerima WNI yang baru saja dipulangkan ke tanah air.
"Bagaimanapun mereka saudara kita, warga Indonesia juga, jadi sudah saatnya kita saling membantu dan memberikan dukungan,"ungkap Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol Harry Goldenhardt di Bandara Hang Nadim, Minggu (2/2/1010).
Ia menegaskan, WNI yang dikarantina di Natuna dalam kondisi sehat.
Sebab, sebelum dievakuasi ke Batam, seluruh WNI telah diperiksa dan dinyatakan sehat.
"Kalau tidak sehat, pasti tidak diperbolehkan keluar oleh pemerintah China. Karena sehatlah, makanya diperbolehkan keluar dari China," ucapnya.
Kirim Personel Brimob
Untuk memastikan kondisi di Natuna tetap kondusif, Polda Kepri menerjunkan 117 personel Brimob.
"Pagi tadi kami terbangkan 117 personel,"katanya.
Harry mengatakan, penolakan warga Natuna hingga saat ini hanya berupa penyampaian aspirasi saja.