TRIBUNNEWS.COM, KLUNGKUNG - Adanya fenomena ribuan babi mati di Bali membuat sejumlah peternak babi di Bali menjerit. Tak terkecuali di Klungkung.
Pasca mewabahnya penyakit hewan yang diduga virus babi Afrika di sejumlah wilayah di Klungkung, Dinas Pertanian langsung melakukan survei 50 peternakan yang berisiko terinfeksi.
Dari jumlah itu, 26 di antaranya berisiko tinggi karena kerap memanfaatkan pakan dari sisa-sisa makanan hotel dan restoran.
"Sisa makanan dari hotel dan restoran ini, juga termasuk salah satu faktor penular. Karena banyak juga hotel dan restoran yang memanfaatkan olahan babi impor, yang kami tidak bisa jamin bebas dari virus atau tidak," ujar Kabid Keswan Dinas Pertanian Klungkung, AA Raka Arnawa, saat mengecek sentra peternakan dan tempat pemotongan babi di Klungkung, Senin (3/2/2020).
Baca: Babi Mati Mendadak di Bali Capai 888 Ekor di 2020, Peternak Sayangkan Hasil Lab Tak Kunjung Keluar
Baca: Kasus Kematian Babi Secara Misterius Merambat Hingga ke Gianyar
"Sehingga bagi peternak yang memanfaatkan pakan dari makanan sisa hotel atau restoran harus dimasak lagi sampai matang," ujar dia.
Kadis Pertanian Klungkung Ida Bagus Juanida mengungkapkan, sejauh ini belum ada indikasi yang menyatakan virus babi Afrika menular dari babi ke manusia.
Hanya saja pihaknya meminta masyarakat tetap waspada, dengan memastikan setiap memasak daging babi harus benar-benar matang.
"Jangan ada ketakutan berlebih. Setiap memasak daging babi atau olahanannya, pastikan benar-benar matang," tegasnya.
Baca: Rumah Sakit Swasta tak Dilibatkan Jampersal Jambi
Baca: Kasus Kematian Babi Secara Misterius Merambat Hingga ke Gianyar
Tempat pemotongan babi pun kini dilarang mendatangkan babi dari daerah yang saat ini angka kematian babinya cukup tinggi.
Karena di sejumlah daerah di Bali, telah banyak ternak babi mati yang diduga karena virus tersebut.
Wabup Klungkung Made Kasta mengaku turun ke peternak untuk memastikan langkah antisipasi penularan penyakit babi Afrika.
"Kami harus pastikan ke setiap peternak untuk kedepankan pencegahan, dengan disinfektan dan pembatasan lalu lintas kandang. Sementara bagi pemotonh hewan, agar mendatangkan ternak babi dari daerah-daerah yang ada kasus kematian babi secara signifikan," tegasnya.
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Sisa Makanan Dari Hotel dan Restoran di Bali Dicurigai Jadi Faktor Penularan Virus Babi Afrika