Laporan Wartawan Tribun Manado Arthur Rompis
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Para mahasiswa Bolmong, Sulawesi Utara yang belajar di kota Wuhan, Cina.
Umumnya mahasiswa Indonesia di Cina ingin secepatnya keluar dari negeri itu, mereka malah ingin bertahan.
"Anak-anak mahasiswa tak mau pulang, mereka malah ingin bertahan di Cina," kata Kadis Pendidikan Bolmong Renti Mokoginta.
Sebut Renti, mahasiswa hingga kini masih aman dan pihak universitas menjamin keamanan mereka.
"Setiap hari mereka diperiksa kesehatan. Kemudian mereka dilarang keluar kampus, makanan mereka dibelikan dosen," kata dia.
Tribun Manado mewawancarai sejumlah orang tua mahasiswa yang namanya enggan dikorankan.
Baca: Driver Gojek yang Kehilangan Ban dan Knalpot di Manado Kecewa Bantuan yang Dijanjikan Hanya Semu
Baca: Mirip di China, Pasar Tomohon di Sulut Ini Bikin Merinding Bule, Kelelawar, Kucing, Anjing Dibantai
Baca: Siaga Corona, Masyarakat Minta Penerbangan China ke Manado Ditutup Sementara
Terkuak alasan mengapa para mahasiswa ini enggan balik indonesia meski keadaan mengancam.
Umumnya mahasiswa memiliki latar belakang miskin.
Berada di Cina, menerbitkan harapan untuk mengubah nasib.
Jika ditarik, mereka takut tak kembali lagi.
Para mahasiswa agaknya dihinggapi trauma keberangkatan yang berbelit.
"Kami tiap menit nonton televisi yang menyiarkan virus corona, tiap hari pula kami berhubungan dengan anak kami lewat ponsel.
Keadaan masih aman, jarak antara kota Wuhu tempatnya menuntut ilmu dan Wuhan adalah 500 kilometer, mereka mendapatkan penjagaan ekstra dari kampus, kami memang sempat khawatir, tapi sekarang tidak," kata seorang wanita yang mengaku tante dari mahasiswa yang kuliah di Cina saat dijumpai Tribun, Sabtu (1/2/2020).