TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Daerah Kota Baubau akan memberikan tempat tinggal atau rumah kepada La Udu, warga Kota Baubau yang tinggal di gua selama 10 tahun.
Diketahui, La Udu tinggal sendirian di sebuah gua di pinggir pantai.
Adapun lokasi gua yang ditinggali La Udu berada di tepi pantai Kelurahan Kadolomoko, Kecamatan Kokalukuna, Kota Baubau.
Ia tinggal tepat di bawah tebing dengan ketinggian sekitar 100 meter dari jalan utama.
Kini Pemda Baubau merencanakan akan membuatkan rumah layak huni untuk La Udu.
“Nanti Dinas Perumahan akan menyiapkan untuk bedah rumah dengan membangunkan rumah yang sederhana,” kata AS Thamrin, Wali Kota Baubau saat mengunjungi La Udu di dalam goanya, dilansir Kompas.com, Selasa (4/2/2020).
Adapun rumah yang akan dibuatkan Pemda Kota Baubau tersebut akan berada di dekat dengan laut.
Agar La Udu masih dapat mencari ikan sebagai mata pencariannya.
Wali Kota AS Thamrin ikut prihatin atas kondisi La Udu yang tinggal terpisah dengan warga dan tidur di gua.
Ia mengaku mengetahui kabar warganya tersebut karena berita tentang La Udu viral di media sosial.
“Heran juga, tapi melihat suasananya di sini, karena mata pencarian beliau adalah nelayan. Saya juga prihatin."
"Saya baru baca di medsos, saya sudah panggil lurahnya, tapi dia belum tahu, saya bilang pergi cek dulu,” ucap AS Thamrin.
Sebelumnya petugas Bhabinkamtibmas Kadolomoko Polsek Kokalukuna dan Babinsa Kadolomoko juga mendapat informasi dari warga soal keberadaan dan kondisi La Udu.
Kemudian mereka beranjak mengunjungi untuk menyurvei tempat tinggal La Udu.
Bhabinkamtibmas Kadolomoko, Brigpol Rabodding mengatakan, pihaknya bersama Babinsa Kadolomoko akan berkoordinasi dengan tokoh masyarakat dan pemerintah daerah.
Hal ini untuk membicarakan agar La Udu bisa mendapatkan tempat tinggal yang layak.
“Saya bersama Babinsa Kadolomoko akan berkoordinasi langsung dengan pemda terkait maupun dengan tokoh masyarakat dengan tujuan mencarikan lokasi terhadap La Udu ini,” kata Rabodding, dilansir Kompas.com.
Selain memberikan rumah La Udu juga akan diberikan kebutuhan pangan sehari-hari oleh Kepala Dinas Sosial.
AS Thamrin mengatakan La Udu akan difasilitasi makanan seperti beras dan mie instan.
La Udu juga akan diberikan tikar sementara untuk tidur dan beristirahat.
Bahkan AS Thamrin juga menyampaikan akan memberikan kesempatan kerja kepada La Udu menjadi petugas kebersihan di Dinas Kebersihan setempat.
La Udu akan bekerja sebagai penyapu jalanan, sehingga dapat menerima gaji setiap bulannya.
Namun, Wali Kota Baubau AS Thamrin mengingatkan agar La Udu juga membuka diri untuk berinteraksi dengan masyarakat.
"Tapi kembali lagi dari Pak La Udu, semangatnya juga harus ada untuk berinteraksi dengan masyarakat lain,” ujar AS Thamrin.
Dilansir dari KompasTV, penampakan gua tempat tinggal La Udu selama 10 tahun tersebut sangat memprihatinkan.
Tidak ada alas tidur yang nyaman.
La Udu hanya beralaskan pecahan papan dari perahu untuk dirinya beristirahat setiap hari dan malamnya.
Tak ada selimut, La Udu pun mengaku sering merasa kedinginan.
Untuk mencukupi kebutuhan pangannya, ia harus mencari ikan untuk dijual.
La Udu juga mengaku setiap harinya ia memakan ubi dan kasoami.
Kasoami merupakan makanan tradisional Buton berbahan utama singkong (ketela pohon atau ubi kayu).
La Udu mengatakan, sebelumnya ia pernah tinggal bersama kedua orang tuanya.
Setelah sepeninggalan kedua orang tuanya, ia tinggal bersama saudaranya yakni sang kakak.
Namun, karena saudaranya telah menikah, ia akhirnya memutuskan untuk tinggal di sebuah gua.
Hal itu lantaran ia tak mau menyusahkan sang kakak atau pihak keluarga lainnya.
(Tribunnews.com/Nidaul 'Urwatul Wutsqa)