TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Dua orang penyandang disabilitas bertamu ke rumah dinas gubernur Jawa Tengah di Puri Gedeh, Kota Semarang.
Nanang dan Erwin berniat bertemu dengan Ganjar Pranowo usai menempuh perjalanan jauh dari Aceh ke Banyuwangi, Jawa Timur dengan mengayuh sepeda.
"Pengen ketemu pak Ganjar, pengen foto bareng. Soalnya saya tahu pak Ganjar juga hobi sepedaan. Beliau juga orangnya baik, merakyat, sopan kepada siapapun," kata Nanang, Senin(10/2/2020).
Sebelum bertemu Ganjar, Nanang menceritakan kisah perjalanannya. Nanang yang tuna daksa itu mengayuh sepeda tuanya dari Banyuwangi menuju Aceh pada Juli 2019 hanya menggunakan satu kaki.
Bersama Erwin yang mengalami tuna rungu dan tuna wicara, keduanya tiba di titik nol kilometer Aceh pada 3 Desember 2019.
Berbekal uang saku Rp 3 juta, keduanya nekat menelusuri ratusan kilometer jalanan dari Banyuwangi ke Aceh.
Di setiap kota yang disinggahi, mereka selalu disambut oleh para pecinta sepeda tua. Namun terkadang, apabila kota masih jauh dan lelah sudah melanda, mereka rela tidur di SPBU atau tempat lainnya.
"Banyak sekali suka dukanya. Sukanya bisa ketemu banyak saudara baru sesama pecinta sepeda ontel. Dukanya ya itu, ban pecah, tidur di pom bensin, rantai lepas, rem blong sampai jatuh ke semak-semak dan lain sebagainya," kata Nanang tersenyum.
Selain penasaran dengan Pulau Sumatera, Nanang dan Erwin juga mengemban misi penting.
Keduanya ingin memberikan semangat kepada teman-temannya penyandang disabilitas agar tetap semangat dan tidak putus asa.
"Selain mencari saudara, perjalanan saya ini juga untuk memotivasi teman-teman seperti saya agar selalu semangat menjalani kehidupan sehari-hari. Mereka tidak boleh putus asa dan tetap menjalani hidup dengan semangat, tetap memberikan yang terbaik," pungkasnya.
Ganjar yang menemui dua goweser tersebut langsung mengacungkan dua jempolnya. Ia tidak menyangka, dua difabel asal Banyuwangi ini mampu bersepeda sampai titik nol kilometer di Aceh.
"Mereka berdua istimewa. Luar biasa hebat. Saya heran, ini karena nekat, ora duwe gawean (tidak punya pekerjaan) atau apa ya. Apalagi mas Nanang ini, mengayuh hanya pakai satu kaki, aku wae ora kuat (saya saja tidak kuat)," kata Ganjar.
Meski begitu, Ganjar salut dengan kehebatan dua difabel asal Banyuwangi ini.
Apalagi, selain untuk mencari saudara, keduanya mengusung misi penting dalam memberikan semangat kepada para penyandang disabilitas lainnya.
"Keren pokoknya. Mereka berdua penyandang disabilitas menyemangati rekan-rekannya dengan bersepeda. Mereka mau mengatakan, jangan patah hati dan tetap semangat kepada para penyandang disabilitas lainnya," tambahnya.
Pertemuan antara Nanang dan Erwin dengan Ganjar berlangsung sangat menyenangkan. Selain mengorek cerita selama perjalanan, Ganjar juga menggoda apakah keduanya bertemu dengan perempuan cantik. Mengingat, keduanya belum menikah.
Sambil tersipu malu, Nanang dan Erwin menceritakan bahwa menemukan banyak perempuan cantik. Namun yang menarik hati Nanang adalah gadis cantik asal Jambi bernama Putri. Dengan iseng, Ganjar pun meminta foto Nanang dengan Putri.
"Cantik ternyata, pintar kamu. Mbak Putri, mas Nanang naksir kamu," candanya disambut tawa Erwin. Sementara Nanang hanya tersipu malu.