News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kisah Satpam Terpaksa Jual Ginjal di Simpang Kampung Lalang Medan untuk Biayai Pengobatan Anaknya

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi

Sebagai seorang ayah, ia tak tega melihat anaknya, Siti Rahayu (7), menderita. Saat ini Siti Rahayu tak bisa berjalan.

Ia menderita disabilitas dan epilepsi akibat panas tinggi yang dialami saat berusia 9 bulan.

Berbincang dengan wartawan www.tribun-medan.com, Rahmat pun menekatkan diri menjual ginjal untuk biaya pengobatan sang buah hati.

Rahmat saban hari berprofesi sebagai satpam kompleks perumahan.

Ia menceritakan gaji Rp 1.1 juta per bulan tak bisa menutup biaya pengobatan Siti Rahayu yang bisa mencapai Rp 3 juta per bulan.

"Gaji saya gak cukup, meskipun istri saya juga bekerja dengan penghasilan Rp 45 ribu per hari," ucap Rahmat.

Sambil terisak, Rahmat mengungkapkan, kondisi anaknya yang semakin hari kian parah.

"Kadang dia (Siti Rahayu) kumat, kejang-kejang. Dokter mengatakan epilepsi bang," tuturnya.

Rahmat menjajakan ginjalnya di Simpang Kampung Lalang, Medan.

Caranya, ia mengalungkan karton yang bertuliskan Saya Jual Ginjal untuk Pengobatan Anak Saya.

Sesekali ia berhenti pada pengendara mobil dan motor sembari menyatakan keinginannya.

"Pak, saya berniat mau jual ginjal pak, berniat jual ginjal," ucapnya lirih kepada pengendara.

Tak hanya menjual ginjal, sebelumnya Rahmat juga pernah menjual darah di rumah sakit.

"Saya mendapatkan uang Rp 1 juta dan Rp 500 ribu dari dua kali jual darah," imbuhnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini