News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

FAKTA Ibu Kos di Tulungagung Ditemukan Tewas Tergulung Kasur, Sempat Curhat ke Tetangga Soal Ini

Penulis: Bunga Pradipta Pertiwi
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Unit Inafis Satreskrim Polres Tulungagung melakukan olah TKP (kanan) dan tubuh Miratun saat ditemukan di dalam kamarnya (kiri).

TRIBUNNEWS.COM - Kasus pembunuhan sadis menimpa seorang nenek di Tulungagung.

Korban bernama Miratun (65) merupakan seorang warga Lingkungan 6, Desa/Kecamatan Ngunut, Tulungagung.

Wanita itu ditemukan tak bernyawa dalam keadaan tubuh tergulung kasur lipar pada Jumat (14/2/2020) dini hari.

Dikutip dari Surya.co.id, Miratun tinggal di kediamannya yang difungsikan sebagai kos-kosan.

Di sana ia tinggal bersama dua orang penghuni kos berpagar hijau itu.

Berikut ini kumpulan fakta tewasnya ibu kos di Tulungagung yang telah dirangkum Tribunnews.com dari Surya.co.id.

Baca: Tangisan Lina di Hadapan Jenazah Calon Suami yang Jadi Korban Pembunuhan, Pelakunya Diringkus Polisi

Baca: Siap Anaknya Diautopsi, Karen Pooroe: Berat Tapi Berjuang Sampai Kebenaran Terungkap

1. Kronologi Kejadian

Miratun tinggal bersama dua penghuni kos miliknya, Sulistyowati dan Wahyu Purnomo.

Sulistyowati merupakan seorang siswi yang tengah menjalani praktek kerja.

Sementara itu, Wahyu berkerja sebagai seorang karyawan di pusat pendidikan.

Sulis kembali ke kos sekitar pukul 24.00 WIB, sedangkan Wahyu datang satu jam lebih awal.

Saat itu, posisi pagar dan pintu rumah terbuka, padahal biasanya Miratun selalu menutupnya.

"Padahal biasanya pukul 21.00 WIB, pintu pagar sudah ditutup sama ibu," ungkap Sulis, Jumat (14/2/2020) pagi.

Selain menutup pintu, lampu-lampu juga dalam keadaan mati, kecuali ruang tamu.

Wahyu mengaku sempat menyalakan lampu dan melihat kamar Miratun dalam keadaan digembok dari luar.

Curiga dengan kondisi tak wajar itu, Wahyu lalu mengintip ke dalam kamar lewat lubang angin-angin.

"Saat diintip kondisi ibu sudah tidak bergerak," tambah Sulis.

Kronologi tewasnya Miratun (65) alias Soton, warga Lingkungan 6, Desa/Kecamatan Ngunut, Tulungagung terungkap. (Surya/Davis yohanes)

2. Polisi Temukan Kejanggalan

Melihat kejadian itu, Sulis langsung melaporkannya ke Ketua RT setempat.

Dari laporan Ketua RT, Polisi Polres Ngunut langsung datang untuk melihat kondisi korban.

Namun karena dianggap ada kejanggalan, kasus itu kemudian diteruskan ke Polres.

Dikutip dari Surya.co.id, Unit Inafis Satreksim Polres Tulungagung kemudian melakukan olah TKP.

Saat ditemukan, tubuh Miratun dalam posisi telentang, melintang di atas dipan.

Selain itu, tubuhnya juga dibekap dan digulung menggunakan kasur lipat berwarna ungu.

Berdasarkan penuturan Kasat Reskrim AKP Hendi Septiadi, kematian Miratun diduga kuat karena pembunuhan.

Satu di antara kejanggalannya karena kamar korban digembok dari luar.

"Kan gak mungkin korban menggembok kamarnya sendiri, sementara dia di dalam," ujar Hendi.

3. Korban Dikenal Seorang Janda Kaya

Miratun dikenal sebagai seorang janda tanpa anak yang kaya raya.

Menurut penuturan para tetangga, setahun silam Miratun menjual tanah warisannya senilai Rp 1 miliar lebih.

"Dia juga masih punya aset sawah. Dia juga punya lapak di Pasar Ngunut, nilainya mungkin Rp 200 juta," ucap seorang tetangga berinisial LM.

Dilansir Surya.co.id, LM tidak tahu pasti peruntukan uang hasil penjualan tanah itu.

Namun ada yang mendengar, uang itu sebagian dibagikan ke kerabatnya.

Masih penuturan LM, dalam kesehariannya Miratun berjualan di Pasar Ngunut.

"Orangnya memang sangat rajin, sudah sepuh tapi masih sangat enerjik."

"Warga juga tahu dia sangat kaya," sambung LM.

Anggota Unit Inafis Satreskrim Polres Tulungagung akan melakukan olah TKP tambahan di rumah Miratun, Jumat (14/2/2020). (SURYA.co.id/David Yohanes)

Baca: Fakta-fakta Pembunuhan Anggota Maluku Satu Rasa, Pagar Diskotek Dirobohkan Massa Tak Dikenal

Baca: Kisah Cinta Pria di Tulungagung Berakhir Tragis, Nekat Minum Racun hingga Kondisi yang Memilukan

4. Korban Sempat Curhat ke Tetangga

Informasi dari warga, sebelum meninggal Miratun sempat curhat kehilangan sejumlah barang.

Barang yang hilang antara lain uang Rp 15 juta dan perhiasan 15 gram.

Kapolsek Ngunut, Kompol Siti Munawaroh mengatakan masih mendalami, apakah ada barang-barang milik Miratun yang hilang.

"Kami masih dalami informasi barang-barang korban yang hilang," sambung Siti.

Selama ini rumah besar dengan pagar hijau itu hanya ditinggali Miratun sendiri.

Karena kesepian, Miratun yang biasa dipanggil Soton menyewakan dua kamar untuk kos.

5. Terobsesi pada Kebersihan

Salah satu kebiasaan yang diingat warga, Miratun selalu menyapu gang masuk ke rumahnya.

Gang ini mulai dari dekat perlintasan kereta api Ngunut, sampai ke ujung gang lainnya di Masjid Jami dekat Pasar Ngunut.

Panjang gang yang disapu Miratun lebih dari 100 meter.

"Jadi yang disapu bukan hanya halaman rumahnya."

"Dari ujung gang ke ujung gang disapu semua sampai bersih," tutur seorang tetangga bernama Dedi, Jumat (14/2/2020) siang.

Kebiasaan Miratun yang menyapu gang ini sudah menjadi 'trande mark' yang dihapali warga sekitar.

Warga tidak tahu pasti alasan kebiasaan Miratun ini, mereka menduga, sosoknya sangat terobsesi dengan kebersihan.

"Kalau masuk rumahnya, semuanya sangat bersih dan rapi."

"Tidak ada yang berserakan ataupun tak rapi," sambung Dedi dikutip dari Surya.co.id.

Anggota Unit Inafis Satreskrim Polres Tulungagung melakukan olah TKP tambahan. (SURYA.co.id/David Yohanes)

Baca: Tak Hanya Kopi, Warkop di Tulungagung Ini Sediakan Layanan Plus-plus

Baca: KPK Periksa Plt Bupati Tulungagung Marwoto Birowo

6. Tidak Ditemukan Tanda-tanda Kekerasan

Jenazah Miratun kini dievakuasi ke Instalasi Pemulasaraan Jenazah (IPJ) RSUD dr Iskak Tulungagung.

Polisi telah selesai melakukan olah TKP di rumah Miratun (65), warga Lingungan 6 Desa/Kecamatan Ngunut, Jumat (14/2/2020) pagi.

Kini jenazah Miratun berada di Instalasi Pemulasaraan Jenazah (IPJ) RSUD dr Iskak Tulungagung.

Karena diduga korban pembunuhan, rencananya jenazahnya akan diautopsi.

Kompol Siti mengatakan, pihaknya sudah cek TKP sejak pukul 01.50 WIB.

Karena kondisinya tidak wajar, Siti minta bantuan Unit Inafis Satreskrim Polres Tulungagung untuk melakukan oleh TKP.

Saat ditemukan, wajah Miratun dibekap dengan bantal dan guling, kemudian diguling dengan kasur lipat.

"Kondisi pintu juga digembok dari luar," terang Siti, Jumat pagi.

Hasil visum tim kesehatan yang ikut olah TKP, Miratun diperkirakan meninggal lebih dari 6 jam sebelum ditemukan.

Meski begitu di tubuhnya tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.

(Tribunnews.com/Bunga)(Surya.co.id/David Yohanes)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini