Setelah sepakat dengan paket yang ditawarkan oleh pelaku, korban kemudian memberikan uang muka setengahnya dari total biaya paket sebesar Rp 60 juta.
Pemberian uang muka tersebut sesuai permintaan pelaku, sedangkan sisanya diminta untuk dilakukan pelunasan sebelum hari H resepsi berlangsung.
Baca: Wanita Muda Mengaku Dijajakan ke Wisatawan Asing di Cianjur, Ini Fakta-faktanya
Baca: Kisah Pembunuh di Cianjur yang Merasa Resah dan Dihantui Selama 4 Tahun dalam Pelarian
“Jelang resepsi, saya diminta untuk melunasinya. Ternyata di hari H yang datang hanya papan background, buket, dan bunga kering. Saya hubungi dia, sudah tidak aktif,” ucap GJB.
Karena tidak ingin malu dengan para tamu, akhirnya korban terpaksa dengan dadakan membeli kebutuhan yang diperlukan itu dengan seadanya dan menggelar resepsi ala kadarnya.
Korban capai puluhan orang
Karena merasa tertipu, korban berusaha mencari keberadaan pelaku.
Namun, sejak saat itu pelaku sulit ditemukan dan kontak teleponnya sudah tidak bisa dihubungi.
Namun, ternyata kondisi tersebut tidak ia alami sendiri.
Ada puluhan warga lainnya yang juga merasa ditipu oleh pelaku.
Baca: Kisah Gadis Cianjur yang Kerja di Jordania 6 Tahun Gajinya Tak Dibayar
Baca: Jembatan Cibalagung di Cianjur Roboh saat Sedang Dibangun, Pekerja Sebut Jembatan Sudah Bergeser
“Kita buat grup WA, ternyata banyak juga yang tertipu WO ini, jumlah mencapai 20 orang,” kata GJB.
Dari informasi yang didapat, pelaku sebelumnya sempat kabur ke Bandung dan kemudian ke Jakarta.
“Informasi yang saya dapat, sempat kabur ke Bandung, dan posisinya sekarang ada di Jakarta. Tapi, tidak tahu di mana tepatnya, sudah tidak bisa dihubungi lagi,” ujar dia.
Tempuh jalur hukum
Selama ini, awalnya para korban berharap kasus tersebut dapat diselesaikan secara kekeluargaan.