TRIBUNNEWS.COM, BENGKULU - Seekor harimau sumatera berusia dewasa ditemukan mati terkena jerat pemburu.
Bangkai harimau itu ditemukan di Desa Selingsingan, Kecamatan Seluma Utara, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu.
"Di sekitar lokasi jerat juga terdapat jerat kawat seling lainnya yang berisi umpan seekor babi," kata Kapolres Seluma AKBP I Nyoman Merta Dana saat dihubungi Kompas.com, Kamis (20/2/2020).
Nyoman mengatakan, pihaknya berkoordinasi dengan BKSDA Bengkulu guna melakukan pemeriksaan dan otopsi.
"Kami juga memintai keterangan warga sekitar untuk mendapatkan informasi awal penyebab kematian harimau sumatera itu," katanya.
Direktur Lingar Institute Bengkulu Iswadi mengatakan, kawasan itu masih ditemukan spesies harimau sumatera.
Baca: Dua Ekor Sapi Peliharaan Milik Rama Dimangsa Harimau, Hanya Tersisa Separuh Tubuh
Baca: Calon Mempelai Tewas Akibat Kecelakaan di Bukit Daeng Batam, Undangan Pernikahan Dibanjiri Duka Cita
Baca: Gelagat Tak Biasa Anak Sebelum Tewas Tertimpa Reruntuhan, Ayah dan Ibu Turut Jadi Korban
Sebab, kawasan tersebut masih merupakan gugusan kawasan hutan bukit barisan.
Mencegah hal demikian terulang kembali, kata dia, akan diterapkan aksi patroli dengan sejumlah organisasi pencinta satwa harimau dengan cara operasi sapu jerat harimau.
"Sejumlah operasi sapu jerat kerap kita lakukan di wilayah itu namun tinggkat perburuan masih saja terjadi.
Kita berharap semua elemen bersama memerangi aksi penjualan dan perburuan harimau sumatera," demikian Iswadi.
Kasus harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang mati akibat jerat para pemburu sudah beberapa kali terjadi.
Sebelumnya harimau sumatera ditemukan mati tergantung di pinggir jurang di kawasan hutan Suaka Margasatwa (SM) Rimbang Baling, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, Rabu (26/9/2018).
Bangkai hewan itu sudah dipenuhi lalat.
"Tadi pagi tim melakukan penyisiran untuk mencari keberadaan harimau sumatera yang lolos dari jeratan," kata Kepala BBKSDA Riau Suharyono pada wartawan, Selasa.
Namun, sekitar pukul 12.30 WIB, tim menemukan bangkai harimau sumatera tergantung di pinggir jurang dengan tali yang membelit di pinggangnya.
"Diperkirakan harimau sumatera tersebut berhasil meloloskan diri dari jerat.
Namun tali jerat tersangkut di semak dan membelit pinggangnya sehingga menggantung di tepi jurang dan membuatnya mati," jelas Suharyono.
Baca: 2 Pemuda di Bandar Lampung Apes, Ditangkap Polisi Gara-gara Berteduh di Rumah Pengedar Narkoba
Baca: Siswa MTs di Ciamis yang Dipukul Gurunya Trauma, Tapi Mau Pindah Sekolah Tak Bisa
Baca: Nasib Anjing Malang Ditinggal Majikan karena Virus Corona, Tetangga Pakai Tiang Cucian Beri Makanan
Tim segera mengevakuasi bangkai harimau sumatera untuk di bawa ke klinik satwa BBKSDA Riau di Pekanbaru.
Setelah menjalani nekropsi (otopsi) Harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) betina yang ditemukan mati akibat jeratan di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, ternyata sedang mengandung sepasang anak.
Hal itu diketahui setelah tim medis satwa Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau melakukan nekropsi (bedah satwa) terhadap bangkai si raja hutan, Rabu (26/9/2018).
"Hasil nekropsi ditemukan sepasang anak. Keduanya sudah mati, karena tali jerat sling melilit antara pinggang dan perutnya," kata Kepala Bidang Wilayah II BBKSDA Riau, Mulyo Hutomo saat dihubungi Kompas.com.
Dia mengaku belum mengetahui berapa usia sepasang anak dalam kandungan induk harimau tersebut.
Sebab, tim medis satwa saat ini masih melakukan mencari penyebabnya kematian satwa dilindungi itu.
"Usianya belum diketahui. Nanti tim medis satwa akan melakukan identifikasi lebih lanjut," jelas Hutomo.
Dia menambahkan, bangkai harimau sumatera berusia empat tahun dan sepasang anak dalam kandungan rencananya akan dikuburkan setelah selesai dilakukan nekropsi. (Kontributor Bengkulu, Firmansyah)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Harimau Sumatera Ditemukan Tewas Terjerat Kawat di Bengkulu