TRIBUNNEWS.COM - Kepala Sekolah SMPN 1 Turi, Titik Nurdiana memberikan penjelasannya terkait tragedi yang menimpa anak didiknya saat melakukan aktivitas susur Sungai Sempor.
Titik mengakui dirinya baru saja menjabat sebagai kepala sekolah selama satu setengah bulan, dan hanya melanjutkan kegiatan pramuka dari periode sebelumnya.
Titik mengatakan saat melakukan penyelengaraan acara, panitia tidak izin kepada dirinya dengan asumsi kegiatan tersebut dianggap aktivitas biasa.
• Jadi Tersangka, Pembina Pramuka Tinggalkan Siswa SMPN 1 Turi saat Susur Sungai Sempor
Dikutip TribunWow.com dari video unggahan kanal Youtube Tribun Jogja Official, Sabtu (22/2/2020), awlanya Titik memohon maaf atas terjadinya tragedi memilukan yang menyebabkan tewasnya siswa siswi SMPN 1 Turi Sleman.
"Kami atas nama sekolah mohon maaf atas terjadinya musibah ini, yang benar-benar kami tidak prediksi dari awal, tidak menduga," kata Titik.
Ia juga meminta agar seluruh pihak mengirimkan doa kepada korban hanyutnya susur Sungai Sempor.
"Kami juga mohon dukungannya, mohon doanya semoga anak-anak yang telah ditemukan dan meninggal dunia itu diberikan khusnul khotimah, diampuni dosanya, diterima segala amalnya," jelas Titik.
"Orangtua yang ditinggalkan, dan kerabatnya diberi kekuatan."
"Kami juga keluarga besar SMPN 1 Turi semoga kami bisa melewati ini dengan kuat, tabah" lanjutnya.
Titik menjelaskan kegiatan pramuka di sekolahnya dilakukan tiap hari Jumat dari jam dua siang hingga jam empat sore.