News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kasus 77 Siswa Dipaksa Makan Kotoran Manusia di Maumere Jadi Sorotan Nasional, Begini Nasib Pelaku

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana setelah rapat bersama antara pihak sekolah dan orangtua siswa di aula Seminari Bunda Segala Bangsa, Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, Selasa (25/2/2020).

Laporan Reporter POS KUPANG.COM, EugEnius Mo’a

TRIBUNNEWS.COM, MAUMERE - Dua orang siswa kelas XII sekolah di Maumere, Pulau Flores yang diketahui  memberi ‘makan’ feses kepada  adik kelas VII akhirnya dirumahkan.

“Kami kembalikan ke rumah orangtua sejak hari ini," kata Praeses sekolah itu, RD Adeodatus Duu, kepada wartawan, Rabu (26/2/2020) siang di Maumere.

Sebenarnya dipulangkannya kedua siswa itu dilakukan kemarin,  tapi pihaknya masih harus memanggil  orangtua karena mereka datang diantar oleh orangtua secara  baik, maka ketika pulang juga harus dijemput oleh orangtua.

Meski dirumahkan kedua siswa ini tetap diberikan kesempatan mengikuti Ujian Nasional akhir bulan Maret sampai  April 2020.

RD Adeodatus Duu membantah para siswa  diberi  makan  feses.

Kejadian sebenarnya kata RD. Adeodatus Duu, kakak kelas ambil senduk taruh feses lalu ancam ke mulut siswa kelas  VII.

Ia melanjutkan, kalau kamu tidak  mengakui siapa  yang punya kotoran akan disentuh dengan kotoran.  

Ini berdasarkan pengakuan dari anak-anak dan bapak asrama yang telah mengecek anak-anak.

“Kejadianya   sekitar pukul  14.30   Wita  sampai  pukul 15.00 Wita. Setelah itu  mereka langsung olahraga. Jumlahnya  bukan 77  orang, mereka bergerombolan. Ada yang langsung menghindari, mundur dan lari,” kata RD Adeodatus Duu.

Tindakan  kakak kelas kepada  adik kelas dinilai  RD. Adeodatus  Duu  tidak  berperikemanusiaan.  

Ia juga   menegaskan tidak  ada aturan di sekolah melakukan hal  seperti  itu.

Seperti  diberitakan   77  siswa  kelas VII  diberikan makan oleh kakak  kelasnya, Rabu  (19/2/2020).

Kejadian ini bermula  ketika  kakak  kelas  XII bertugas menjaga kebersihan menemukan kantung kresek berisi feses di bawah lemari.

Kasus  ini  menjadi  perhatian banyak  pihak.  Komisi   III  DPRD  Sikka  bersama  Ketua  Komisi, Alfridus  Aeng,  dan Ketua   DPRD   Sikka menggelar  pertemuan dengan  pimpinan BSB.  

Selain  juga   Dinas Pendidikan  Pemuda  dan  Olahraga dan  Dinas Pemberdayaan  Perempuan dan  Anak.

Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul Dua Siswa BSB Maumere Dirumahkan

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini