News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sertu Iskandar Sempat Lari, Nyawanya Tak Tertolong Setelah Terjatuh Hingga Diinjak Gajah

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jenazah Sertu Iskandar Zulkarnaen setelah dievakuasi. Anggota TNI ini meninggal dunia setelah diamuk oleh gajah liar di Air Sugihan, Kabupaten OKI Sumsel

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Sersan Satu (Sertu) Iskandar Zulkarnain (49) yang bertugas sebagai Babinsa di Koramil 402-14/Air Sugihan meninggal dunia saat menghalau kawanan gajah yang masuk ke pekarangan rumah warga.

Korban sempat lari dari kejaran gajah, namun malang ia terjatuh dan terinjak-injak gajah.

Dandim 0402 OKI, Letkol CZi Zamroni mengungkapkan korban memang ditugaskan untuk membantu menyelamatkan warga yang diserang kawanan gajah.

"Anggota kami jam 09.00 sedang membantu menyelamatkan warga di Desa Banyubiru Jalur 27 Kecamatan Airsugihan. Korban kemudian lari dan terjatuh, kemudian diinjak oleh gajah liar yang memasuki pekarangan petani Airsugihan," katanya, Rabu (4/3/2020).

Korban tak mampu menyelamatkan diri karena berada di bawah kaki gajah yng menginjaknya.

"Warga yang saat itu berada di lokasi tak mampu memberikan pertolongan karena gajah liar yang sedang mengamuk. Dengan berbagai cara, warga kemudian berhasil menghalau gajah menuju hutan, dan warga langsung menolong anggota TNI tersebut sudah tak bernyawa," jelasnya.

Anggota tersebut meninggal di tempat dengan luka berat di kepala dan badan akibat amukan gajah.

Sertu Iskandar Zulkarnaen (49) Koramil 402-14/ Kecamatan air Sugihan bertugas sejak tahun 2015.

Baca: Final Gas Tipis Championship Digelar Akhir Pekan Ini di Sirkuit Sentul, Ipone Bawa Full Line Up

Baca: UPDATE Corona: Kamis 5 Maret 2020: 81 Negara Terjangkit, 90.000 Kasus, dan 3.000 Meninggal

Kesedihan mendalam dirasakan Dandim 0402/OKI, Letkol CZi Zamroni sebagai Babinsa desa tersebut gugur dalam tugas membatu warga yang melaporkan ada gajah mengamuk.

"Saya selaku Dandim beserta keluarga besar 0402/OKI turut berduka cita yang mendalam, kerena ia merupakan anggota yang baik dan disiplin," katanya, Rabu (4/3/2020).

Sama senada diungkapkan Kapolres OKI AKBP Alamsyah Pelupessy.

Bintara Pembina Desa (Bhabinsa) Koramil Batu Brak, Koptu Dwi Winarno bersama warga melakukan pemantauan terkait informasi mengenai gajah liar yang terlihat di belakang gedung SDN Tugu Ratu, Suoh, Lampung Barat, Rabu (4/3/2020). (Tribunlampung.co.id/Ade Irawan)

Dia mengatakan saat kejadian terdapat 2 anggota Polsek Air Sugihan dan 2 anggota TNI yang berada diclokasi pengusiran gajah.

"Tadi pagi saya mendapat laporan bahwa anggota kami dan Babinsa melakukan penggalangan terhadap gajah yang hendak masuk lahan pertanian warga. Namun dalam kejadian tersebut terdapat satu anggota Babinsa yang gugur di lokasi," jelasnya.

Mengetahui hal tersebut ia pun turut berdukacita dan mengatakan semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan.

Baca: Dampak Virus Corona, Arab Saudi Larang Warganya Umrah

Baca: Lindungi Diri dengan Buat Masker dan Hand Sanitizer di Rumah, Tak Perlu Takut Kehabisan Stock

"Kami dari Polres OKI sangat berduka atas gugurnya anggota saat menjalankan tugas, semoga amal ibadah dan kebaikannya dapat diterima disisi Yang Maha Kuasa," tuturnya.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumsel, Genman Hasibuan mengatakan gajah tersebut diduga terpinggirkan dari kelompoknya.

"Tentunya perlu dilakukan pengkajian lebih dalam untuk mengetahui kenapa gajah tersebut bisa terpinggirkan dari kelompoknya," kata Genman saat dikonfirmasi.

Tampak pohon kelapa sawit milik warga di Desa Air Bening Kecamatan Rawas Ilir Muratara roboh dan rusak diduga dirusak kawanan gajah. (Tribunsumsel.com/Rahmat Aizullah)

Dijelaskannya, di Kecamatan Air Sugihan OKI memang terdapat Kantong Simpang Heran Sugihan yang merupakan populasi gajah terbesar di wilayah Sumatera Selatan.

Hal ini tidak terlepas dari cukup banyaknya jumlah populasi gajah di kawasan tersebut.

Berdasarkan data di BKSDA Sumsel, ada sekitar 120 hingga 130 individu gajah disana.

"Jadi memang konon dulunya daerah sana merupakan habitat dari gajah. Tapi sekarang sudah mulai berubah jadi pemukiman dan perkebunan warga. Dan bisa jadi juga, lokasi kejadian berada di jalur lintas yang dulunya sering dilewati oleh gajah yang berada disana," ujarnya.

Baca: Usai Pemerintah Umumkan Kasus Positif Corona, 119 Warga Minta Tes Corona di RSUP Persahabatan

Baca: Ramalan Zodiak Hari ini, Kamis 5 Maret 2020: Aquarius Temui Jalan Buntu, Cancer Tidak Ada Keraguan

Dikatakan Genman, persoalan bagi satwa liar saat ini adalah habitatnya yang telah terfragmentasi (terbagi).

Hal ini tidak terlepas sebagai dampak dari pembukaan lahan secara besar-besaran yang kerap kali dilakukan warga.

"Dan akibatnya, habitat satwa liar jadi terfragmentasi (terbagi) dalam bentuk kecil-kecil. Hal ini menjadikan populasi mereka terdesak. Dan persoalan ini bukan hanya dialami populasi gajah atau harimau saja, tapi semua hewan liar," ujarnya.

Tim CRU DAS Peusangan bersama dokter hewan mengevakuasi anak gajah yang terkena jeratan seling baja, di perkebunan warga kawasan Kampung Pantan Lah, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah, Sabtu (22/2/2020) (For Serambinews.com)

Maka dari itu, kata Genman, pihaknya yang turun ke lokasi kejadian, masih mengamati dan menelusuri penyebab jatuhnya korban jiwa dalam kejadian ini.

"Kita juga tidak bisa langsung mengambil kesimpulan bahwa gajah tersebut mengamuk. Harus diselidiki dulu, apa penyebab dan kondisi yang terjadi saat itu. Untuk itu, tim sudah kita turunkan di lapangan guna mendalami kejadian tersebut," tuturnya. (cr12/cr8)

Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Anggota TNI Gugur Saat Halau Amukan Gajah, Sertu Zulkarnain Sempat Lari

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini