TRIBUNNEWS.COM – Sebanyak 202 rumah di wilayah Kabupaten Sukabumi mengalami kerusakan akibat gempa berkekuatan magnitudi 5,0, Selasa (10/3/2020).
Dari jumlah data tersebut, 48 unit rusak berat (RB), 91 unit rusak sedang (RS) dan 63 unit rusak ringan (RR).
Kemudian, 173 warga Kampung Cipicung, Desa Kabandungan mengungsi pascagempa Sukabumi.
Data sementara, BPBD mencatat tiga orang mengalami luka ringan dan tidak ada korban jiwa.
Kini, mereka telah mendapatkan perawatan di klinik kesehatan terdekat, sebagaimana dilansir bnpd.go.id.
Dampak kerusakan rumah tersebar di beberapa wilayah, seperti Kecamatan Kalapanunggal, Cidahu dan Kabandungan.
Total kerusakannya berjumlah 166 unit dengan rincian RB 41 unit, RS 75 dan RR 50.
Untuk wilayah Kecamatan Cidahu, rumah rusak berjumlah 11 unit dengan rincian rumah RS 7 unit dan RR 4 unit.
Baca: Gempa Sukabumi, BMKG: Gempa Bermagnitudo Terkuat dari Sesar Aktif di Jabar dalam 19 Tahun Terakhir
Di Kecamatan Kabandungan total rumah rusak berjumlah 25 unit, RB 7 unit, RS 9 unit dan RR 9 unit.
Satu masjid di kecamatan tersebut juga mengalami kerusakan dengan kategori sedang.
Dari hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi memiliki parameter update dengan magnitudo M 5,1 dan memiliki mekanisme pergerakan mendatar (Strike-Slip Fault).
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 6.81 LS dan 106.66 BT atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 23 km arah Timur Laut Kota Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada kedalaman 10 km.
Dilansir Bmkg.go.id, guncangan gempa dirasakan di daerah Cikidang, Ciambar, Cidahu, Kalapa Nunggal IV - V MMI (Getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun).
Kemudian, Panggarangan, Bayah III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu), Citeko, Sukabumi II - III MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).