Laporan Wartawan Tribun Jabar Daniel Andreand Damanik
TRIBUNNEWS.COM, CIMAHI - Kepolisian menemukan fakta baru terkait kasus kematian Intan Anjani Bee (18) gadis yang ditemukan tewas di dalam selokan di wilayah Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Kamis (5/3/2020).
Fakta baru terungkap berdasarkan hasil autopsi yang dilakukan terhadap jenazah wanita bertato burung hantu tersebut.
Kapolres Cimahi AKBP M Yoris Marzuki mengatakan berdasarkan hasil autopsi, Anjani Bee atau Intan Marwah Sofiyah sudah meninggal selama lebih dari 12 jam sebelum akhirnya mayat korban ditemukan.
Baca: Hasil Autopsi Jasad Intan Gadis Bertato Burung Hantu Ungkap Fakta Baru, Dia Tak Dibunuh di Selokan
"Berdasarkan hasil autopsi, korban sudah meninggal lebih dari 12 jam," katanya.
Berdasarkan perhitungan tersebut, diduga Anjani dibunuh sekira pukul 19.00 WIB, karena saksi menemukan jenazah Anjani di selokan sekira pukul 07.00 WIB.
Polisi juga sudah memeriksa 42 orang saksi terkait kematian Anjani.
Baca: Sudah 35 Saksi Diperiksa, Begini Lanjutan Kasus Mayat Wanita Bertato Burung Hantu
Namun, Yoris mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum menetapkan tersangka.
Berdasarkan hasil autopsi, luka lebam pada kedua mata korban diduga diakibatkan benda tumpul dan benda tajam.
Baca: Sosok Anjani Bee, Sebelum Tewas Keluarga Sebut Ada Video Penyiksaan Wanita Bertato Burung Hantu
Sementara, luka gorokan di leher Anjani memiliki panjang sekitar 5 cm atau setengah dari lingkar lehernya.
Kapolres Cimahi juga memastikan, bahwa lokasi pembunuhan bukanlah di selokan tersebut.
Menurutnya selokan tersebut hanya dijadikan tempat pembuangan jenazah oleh pelaku.
Korban sempat telepon sang ibu
Ibunda korban, Nita Handayani, mengaku dirinya terakhir kali berkomunikasi dengan Intan Marwah Sofiyah, Minggu (1/3/2020) malam.
Baca: Sosok Anjani Bee Mayat Wanita Bertato Burung Hantu di Bandung, Keluarga : Ada Video Penyiksaan
Saat itu, keduanya berinteraksi lewat video call atau panggilan video di ponsel.
Nita mengatakan, anaknya saat sedang ditelpon sedang berada di kamar indekosnya di Bandung.
Dia sedang bersama laki-laki bernama Iqbal yang merupakan pacarnya.
"Saya minta anak saya pulang karena ada yang perlu dibicarain. Tapi belum bertemu sudah (meninggal)," ujar Nita kepada wartawan termasuk TribunJabar.id di lokasi pemakaman korban.
Nita masih belum percaya atas apa yang terjadi kepada anak gadisnya tersebut.
Baca: Wanita Bertato Burung Hantu Ditemukan Tewas di Bandung, Kepala Ditutup Plastik dan Lehernya Terluka
Ia mengaku bertanya-tanya, mengapa anaknya bisa tewas dengan cara mengenaskan.
Nita ingin pembunuh putrinya segera ditangkap.
"Anak saya salah apa sampai-sampai pelaku ini tega melakukan perbuatan kejam ini," katanya.
Ibu korban pertama kali dapat kabar dari keluarga di Cikarang
Pertama kali, Nita diberi kabar mengenai Intan oleh keluarganya di Cikarang.
Saat itu dia diminta mengecek, apakah mayat yang ditemukan di perbatasan Bandung-Lembang itu anaknya atau bukan.
"Ada pihak polisi yang konfirmasi dan mengirimkan foto wajahnya meminta saya datang ke sana," ujar Nita.
Benar saja, mayat itu ternyata memang anaknya.
Nita mengatakan, sebelumnya pihak keluarga memang sempat mendengar kabar anaknya dikeroyok dan videonya tersebar di grup komunitas motor dan Facebook.
Sementara, Asep Saeful Pallah yang merupakan keluarga korban mengatakan bila informasi pertama kali Intan ditemukan meninggal dunia berasal dari teman ibunya.
Dia memberikan informasi ke pihak keluarga ciri-ciri korban berupa tato.
"Tidak lama kemudian, ada telepon dari polisi ke keluarga. Saat itu keluarga langsung kaget dan membenarkan itu memang Intan. Keluarga langsung menjemput ke rumah sakit," katanya.
Sebelum adanya pembunuhan ini, kata Asep, korban sempat ngekos di daerah Kota Bandung selama tiga pekan.
Belakangan, diketahui selama itu korban sering bertemu dengan pacarnya.
"Kalau kata ibu korban, sempat ada video penyiksaan terhadap korban yang direkam oleh adik pacar Intan. Tapi kata polisi pacarnya datang ke kantor polisi," ucap Asep.
Keluarga mengatakan bila tewasnya Intan berkaitan dengan geng motor.
"Kabarnya, gara-gara masalah korban memakai jaket anggota geng motor yang lain," ucapnya.
Dalam kesempatan terpisah, Kapolres Cimahi, AKBP M Yoris Maulana Yusuf Marzuki mengatakan, korban bukan anggota geng motor.
Ia mengatakan, korban mungkin hanya ikut-ikutan saja.
"Korban ini bukan anggota geng motor, hanya mungkin tergabung saja (hanya ikut-ikutan)," ujar M Yoris Maulana Yusuf Marzuki, saat ditemui di Mapolres Cimahi, Jumat (6/3/2020).
Diberitakan sebelumnya, saat ditemukan pada Kamis (5/3/2020), kondisi mayat perempuan itu terbalut seprei dan terbungkus plastik hitam.
Di tubuh mayat perempuan itu terdapat luka bekas hantaman senjata tajam pada leher, kepala, dan wajah.
Penulis: Daniel Andreand Damanik
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Hasil Autopsi Intan Anjanii Bee Sudah Keluar, Terungkap Fakta Baru, Apa Itu?