News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kota Solo KLB Corona

Solo KLB Corona, Siswa hingga Tim Medis RSUD Moewardi Diliburkan 2 Minggu

Penulis: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi penanganan pasien corona - Akibat satu pasien positif virus corona meninggal dunia di RSUD Moewardi Surakarta, para siswa hingga tim medis rumah sakit diliburkan selama 2 minggu.

TRIBUNNEWS.COM - Akibat satu pasien positif virus corona meninggal dunia, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo tetapkan Kota Solo dengan status Kejadian Luar Biasa (KLB) Covid-19 pada Jumat (13/3/2020) malam.

Status KLB virus corona di Kota Solo ini membuat Pemerintah Kota Solo terapkan sejumlah kebijakan.

Salah satunya adalah dengan menetapkan para siswa di sekolah untuk belajar di rumah hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Dikutip dari TribunSolo.com, dari informasi yang beredar, penetapan siswa dilarang masuk sekolah akan berlangsung dalam masa 14 hari.

Baca: Renan da Silva Turut Khawatir dengan Penyebaran Virus Corona yang Ada di Indonesia

Baca: Setelah Telepon PM Singapura, Jokowi Hubungi Dirjen WHO Bicarakan Virus Corona

Meski demikian, Rudy menolak istilah bila sekolah diliburkan.

Ia mengingatkan selama di rumah, siswa harus 'belajar sendiri-sendiri'.

"Semua siswa SD-SMA dan madrasah belajar di rumah, bukan diliburkan," kata Rudy kepada awak media.

Kegiatan belajar mengajar di rumah akan diberlakukan mulai Senin (16/3/2020).

Tidak hanya itu, sejumlah tempat wisata di Kota Solo juga akan ditutup selama 14 hari.

Baca: Cegah Penularan Virus Corona, Pertamina Sosialisasikan Cara Ini

Baca: DPR Kritik Pemerintah Terkait Penanganan Corona, Termasuk Pelayanan Kesehatan

Di antaranya, Museum Keris, Taman Jurug dan lainnya.

Sementara itu, moda transportasi Batik Trans akan berhenti beroperasi sementara waktu.

Wali Kota Solo F. X. Hadi Rudyatmo memberi sambutan dalam acara Syukuran Kompas Gramedia 2020 yang bertajuk 'Merajut Harmoni' di Loji Gandrung, Solo, pada Kamis (27/2/2020). (Tribun-Video.com/Kharis Ardiyansah)

Begitu pun dengan sejumlah kegiatan yang digelar mingguan, seperti car free day dan Pasar Minggu Pagi, yang ditiadakan hingga batas waktu yang tak ditentukan.

Pengumuman ini dirilis beberapa jam setelah tersiar kabar, satu orang warga Solo yang dinyatakan positif corona, meninggal dunia.

Selain itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga meminta semua tenaga medis yang melakukan perawatan terhadap virus corona yang meninggal dunia di RSUD Moewardi Surakarta, untuk diliburkan selama 14 hari ke depan.

Baca: Sandiaga Uno Tawarkan Virus Kewirausahaan Selamatkan Ekonomi di Tengah Krisis Karena Corona

Baca: Presiden Jokowi Sebut Seluruh Pasar Keuangan Dunia Panik Akibat Corona

"Tenaga medis di RS Moewardi kita lakukan sesuai protap, yang kontak kita liburkan dan kasih vitamin. Sehari ada 15 sampai 20 tenaga medis mereka libur sampai 14 hari," kata Ganjar saat konferensi pers di Puri Gedeh, Jumat (13/3/2020), seperti yang dikutip dari Kompas.com.

Ganjar juga terus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Surakarta untuk melakukan tracking, dengan siapa saja pasien tersebut pernah kontak termasuk mengisolasi keluarga pasien dan tempat tinggalnya.

Terlebih, lanjut Ganjar, pasien juga pernah periksa di dua rumah sakit di Surakarta.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen (IST)

"Kita langsung tracking dan isolasi tempat tinggal, kemudian keluarganya juga diperiksa oleh pakar-pakar dan Dinas Kesehatan. Kita harap masyarakat koordinasi siapa tahu ada yang berhubungan, segera lapor ke RS, Puskesmas," katanya.

Ganjar juga meminta masyarakat untuk tetap tenang meskipun adanya kabar pasien positif virus corona meninggal dunia.

Baca: Soal Penanganan Wabah Corona, Presiden Mengaku Tak Ingin Ciptakan Kepanikan

Baca: Pasien Positif Virus Corona Terus Bertambah, Pemerintah Disarankan Lakukan Lockdown

Dia mengatakan, pihaknya terus mengupayakan untuk mencegah virus penyebab penyakit Covid-19 itu tidak mewabah di Jawa Tengah.

"Sampai hari ini protokol kesehatan masih kami terapkan."

"Umpama ada kunjungan dari Singapura tetap kami periksa apakah membawa gejala."

"Untuk wisata, sekarang kami tawarkan agar wisata tidak yang ramai."

"Tim kami di pelabuhan dan bandara siap,” kata Ganjar, seperti yang dikutip dari TribunJateng.com.

Pada Jumat (13/3/2020) siang, kapal pesiar MV Colombus yang mengangkut 1.044 wisatawan mancanegara bersandar di pelabuhan Tanjung Emas Semarang, pukul 11.00 WIB.

Baca: Pesan Lengkap Gubernur DKI Jakarta untuk Warga Ibu Kota Menghadapi Corona

Baca: Di Tengah Wabah Corona, Startup Ini Siapkan Ribuan Video Belajar dan Latihan Soal UN Gratis

Mereka diketahui berasal dari Kanada, Amerika, Inggris, Jerman, Belanda, dan Australia.

Rencananya, 350 orang para wisatawan akan mengikuti paket wisata menggunakan bus dan berkunjung ke Semarang, Borobudur, Ambarawa, dan Mesastila Resort.

Sisanya berjalan-jalan di mall, pusat kuliner, dan tempat lainnya.

Ganjar mengatakan, masyarakat tak perlu panik lantaran para penumpang kapal telah dilakukan pemeriksaan oleh tim medis dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) di atas perairan.

Berdasarkan pemeriksaan suhu tubuh menggunakan thermal scanner, para penumpang dinyatakan sehat sehingga mereka diizinkan turun.

"Kami minta wisatawannya diproteksi meski sudah dicek dan negatif."

"Tetap dikawal kunjungannya ke titik-titik yang khusus dan tidak terlalu banyak keramaian," kata Ganjar.

(Tribunnews.com/Whiesa, TribunSolo.com/Adi Surya Samodra, TribunJateng.com/Muhammad Sholekan) (Kompas.com/Kontributor Semarang, Riska Farasonalia)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini