Sementara itu, suami korban, bernama Aman (35) dan kedua anaknya Alpais (4) dan Ahmad Thohir yan berusia (40 hari) serta keponakan korban, Agung (5) dan bayi berusia empat bulan selamat.
Kendati begitu kelimanya juga mengalami luka bakar.
Seperti diketahui, korban bersama suaminya (Aman) dan dua anaknya menginap di rumah saudaranya Susi Susanti, di Desa Ulu Danau yang kebetulan sedang mengalami musibah.
Kebakaran diduga terjadi saat korban Astuti mencoba mengisi minyak pada lampu templok terpasang di dinding yang terlihat redup karena kehabisan minyak.
Namun Julianti Astuti salah mengambil botol, yang belakangan botol tersebut bukan berisi minyak tanah, melainkan berisi bensin (premium).
Saat hendak mengisi ke botol lampu teplok tersebut, tiba-tiba api langsung menyambar bensin yang ada di botol dan meletup.
Baca: Ditjen PAS Siapkan Blok Khusus Bagi Warga Binaan yang Jadi ODP, PDP, dan Suspect Corona
Baca: Kisah Nenek 75 Tahun Bernama INDONESIA
Seketika itu juga Julianti Astuti terkejut, bahkan api juga sempat menyambar baju yang dikenakannya.
Kepanikan Julianti Astuti juga bertambah, karena semburan api yang menyembar bensin tersebut juga mengenai selimut yang digunakan anak dan keponakannya sehingga anak-anak dan keponaknnya terbakar, termasuk suaminya.
Melihat situasi itu, Astuti berjibaku menyelamatkan anak dan keponakan serta membangunkan suaminya Aman, yang tubuhnya juga ikut terbakar.
Diduga asap hitam yang pekat dan tubuh ya
Baca: Jual Istri Untuk Hubungan Intim Bertiga, Pria Karanganyar Ini Serahkan Uang Layanan Untuk Istri
ng terbakar, Julianti Astuti tidak bisa bertahan lama hingga akhirnya meninggal.
Sementara, anak dan keponakan berhasil diselamatkan. Sedangkan pondok tersebut juga ikut hangus terbakar.
Para korban dilarikan di Puskemas sempat dilarikan Sindang Danau, Sementara keempat korban yang berhasil selamat dan mengalami luka bakar serius di rujuk ke RSUD Muaradua.
Sementa Julianti Astuti meninggal.