TRIBUNNEWS.COM - Dunia tengah dilanda wabah virus corona (covid-19).
Kini, wabah virus asal Wuhan, China tersebut juga masuk ke Indonesia.
Adapun untuk kasus secara nasional terkait covid-19 ini, per Rabu (18/3/2020) pukul 12.00 WIB tercatat total ada 227 kasus positif, 11 di antaranya dinyatakan sembuh dan 19 dinyatakan meninggal.
Dengan demikian, tercatat ada 197 pasien positif corona yang masih menjalani perawatan.
Di wilayah Jawa Timur ada enam pasien yang dinyatakan positif covid-19.
Enam pasien tersebut dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Universitas Airlangga Surabaya.
Dalam membantu penekanan penularan virus corona, Pemerintah Kota Surabaya bekerja sama dengan ITTelkom Surabaya untuk membuat inovasi, bilik sterilisasi.
Bilik yang juga disebut sterillization chamber ini masih dalam proses pembuatan.
Baca: Viral Cerita Pasien Suspect Corona: Masuk Ruang Penuh Pasien Batuk hingga Pulang dengan Taksi Online
Baca: Jumlah Korban Meninggal Dunia Akibat Virus Corona di Indonesia Tertinggi di Asia Tenggara
Dikutip situs resmi, ittelkom-sby.ac.id ruang sterilisasi ini akan menyemprotkan uap desinfektan ke seluruh tubuh seseorang sehingga terbebas dari virus/bakteri atau kuman.
Seseorang yang keluar dari ruang sterilisasi ini diharapkan telah terbebas dari kuman sehingga tidak akan menularkan/menyebarkan kepada pihak lain.
Kelebihan dari ruang sterilisasi dibanding dengan cuci tangan/hand sanitizer adalah mampu membunuh virus yang menempel pada seluruh bagian tubuh manusia, sementara cuci tangan hanya mampu membunuh virus yang ada di tangan.
Dengan demikian peluang seseorang untuk menyebarkan virus menjadi lebih kecil setelah keluar dari ruang sterilisasi.
Melalui laman yang sama, proses pembuatan ruang sterilisasi ciptaan IT Telkom Surabaya ini telah mendapat apresiasi dari Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.
Baca: China Umumkan Impor Kasus Virus Corona dari Indonesia, Begini Ceritanya
Baca: Cegah Virus Corona, Pendatang dari 10 Negara Ini Dilarang Masuk ke Indonesia
Ada beberapa masukan yang diberikan Tri Risma untuk menyempurnakan ruang sterilisasi tersebut.
Sementara di tempat lain, dosen ITT Surabaya juga membagikan bagaimana proses pembuatan ruang sterilisasi ini.
Melalui laman media sosial Twitter pribadi miliknya, @ameliarizqaz.
Selain proses pembuatan ruang sterilisasi, ITT Surabaya juga akan membuat model sterilizer tunnel.
Alat ini dapat digunakan di pintu masuk gedung.
Gerak cepat Pemerintah Kota Surabaya sudah terlihat dari aksi lapangan sang Wali Kota.
Risma telah berteriak dan keliling ke sudut Kota Surabaya untuk mengingatkan pentingnya social distancing.
Risma juga ikut serta menyemprotkan cairan disinfektan di beberapa wilayah Surabaya.
Penyebaran covid-19 sudah semakin masif di berbagai negara, simak gejala awal tubuh terjangkit corona.
Hari 1: Pasien demam.
Mereka mungkin mengalami kelelahan, nyeri otot, dan batuk kering.
Sebagian kecil mungkin mengalami diare atau mual satu atau dua hari sebelumnya.
Hari 5: Pasien mungkin mengalami kesulitan bernapas, terutama jika mereka orang tua atau memiliki kondisi kesehatan yang sudah ada sebelumnya.
Hari 7: Ini adalah rata-rata gejala memburuk, sebelum pasien dirawat di rumah sakit, menurut penelitian Universitas Wuhan.
Hari 8: Pada titik ini, pasien dengan kasus yang parah (15parah, menurut CDC Cina) mengembangkan sindrom gangguan pernapasan akut, penyakit yang terjadi ketika cairan membangun paru-paru. ARDS seringkali berakibat fatal.
Hari 10: Jika pasien memiliki gejala yang memburuk, ini adalah waktu dalam perkembangan penyakit ketika mereka kemungkinan besar dirawat di ICU.
Pasien-pasien ini mungkin terus mengalami sakit perut dan kehilangan nafsu makan daripada pasien dengan kasus yang lebih ringan.
Hanya sebagian kecil yang mati: Tingkat kematian saat ini berkisar sekitar 2 persen dalam tahap ini.
Hari 17: Rata-rata, orang yang sembuh dari virus dikeluarkan dari rumah sakit setelah 2,5 pekan.
Segera periksa ke medis jika tubuh merasakan beberapa gejala tersebut, terlebih jika Anda telah berinteraksi dengan orang yang baru saja bepergian luar negeri.
Silahkan hubungi hotline atau datang ke rumah sakit rujukan penanganan corona di Indonesia terdekat.
(Tribunnews.com/ Siti Nurjannah Wulandari)