TRIBUNNEWS.COM, GARUT - Panitia Garut Culture Fest meminta maaf atas adanya tarian yang dipandang erotis oleh beberapa kalangan.
Tarian itu sama sekali tak teragendakan dalam rangkaian acara.
"Saya mewakili jajaran panitia, menyampaikan permohonan maaf atas apa yang terjadi. Tarian itu sebagai ekspresi yang sama sekali tidak teragendakan dalam seluruh rangkaian acara," ujar Ketua Panitia Pelaksana Garut Culture Fest, Rizal Syam, Sabtu (21/3/2020).
Ekspresi tersebut tumpah saat pengumuman pemenang acara adventure, supermoto, dan enduro.
Pihaknya akan melakukan evaluasi agar kejadian serupa tak terulang.
"Kami tentu akan evaluasi agar tak terjadi lagi pada even yang sama di tahun depan," katanya.
Garut Culture Fest, lanjutnya, merupakan pergelaran budaya yang pertama kali digelar di Garut.
Pihaknya merencanakan acara itu akan menjadi satu gelaran budaya tahunan yang masuk agenda wisata Kabupaten Garut.
Baca: Klorokuin Obat Corona Siap 3 Juta Buah, Yuri: Warga Tak Perlu Membeli
Baca: Anggota DPRD Tangsel Kompak Turun ke Jalan Bagikan Ribuan Hand Sanitizer untuk Warga
Baca: Ngobrol dengan Fadli Zon, Prabowo Bocorkan Harga Alat Rapid Test Corona yang Diimpor BUMN dari China
Pergelaran diisi dengan sajian budaya khas Garut.
Mulai kekayaan kuliner seperti kopi garut, teh hingga aneka tampilan budaya seperti surak ibra, raja dogar, rampak kendang, dan pencak silat.
“Tahun ini pergelaran budayanya dipadukan dengan adanya sub even berupa Garut Fun Bike, Supermoto, Enduro, Adventure hingga Bike Week komunitas motor Harley Davidson dan lainnya,” katanya.
Masukan dari berbagai pihak terkait acara yang telah digelar, akan menjadi masukan berharga bagi panitia. Ke depan acara ini bisa lebih baik dan bisa diterima oleh seluruh masyarakat Garut.
“Saya berharap, kerjasama bisa tetap terjalin untuk pelaksanaan even-even berikutnya untuk membangun dunia wisata di Garut," ujarnya. (Firman Wijaksana)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul: Tarian Erotis Banyak Diprotes, Panitia Garut Culture Fest Akhirnya Minta Maaf