News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tegal Terapkan Local Lockdown 4 Bulan, Wali Kota: Lebih Baik Saya Dibenci daripada Warga Mati

Penulis: Indah Aprilin Cahyani
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono.

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal, Jawa Tengah akan memberlakukan local lockdown selama empat bulan.

Melansir Kompas.com, local lockdown diberlakukan pada 30 Maret hingga 30 Juli 2020.

Hal itu disampaikan Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono di Balai Kota Tegal pada Rabu (25/3/2020) malam.

Kebijakan ini dibuat setelah salah satu warga Kota Tegal yang positif terjangkit virus corona atau Covid-19.

Dengan temuan tersebut menjadikan Kota Tegal masuk zona merah darurat corona. 

Lebih lanjut, Dedy mengatakan, Pemkot Tegal memutuskan untuk menutup askes keluar dan masuk ke wilayahnya.

Baca: Virus Corona Mewabah, Muktamar Muhammadiyah ke-48 2020 di Solo Ditunda hingga Akhir Tahun

Baca: China Mulai Batasi Kedatangan Turis Asing untuk Cegah Penyebaran Corona

Ia menambahkan, penutupan akses masuk Kota Tegal demi mencegah penyebaran virus corona.

Sementara itu, Dedy berharap warga memahami kebijakan local lockdown yang akan diberlakukan.

Dedy juga menyebut, kebijakan ini diterapkan demi keselamatan dan keamanan warga.

"Warga harus bisa memahami kebijakan yang saya ambil."

"Kalau saya bisa memilih, lebih baik saya dibenci warga daripada maut menjemput mereka," kata Dedy di Balai Kota Tegal.

Baca: 4 Makanan yang Bisa Tingkatkan Imun Tubuh untuk Cegah Infeksi Virus Corona

Baca: UPDATE Virus Corona di Indonesia Sabtu, 28 Maret 2020: 1155 Orang Positif, Angka Kematian Meningkat

Pemkot Siapkan 500 Beton MCB hingga ASN Sumbang Gajinya

Diberitakan sebelumnya, Dedy mengatakan, pihaknya telah menyiapkan sekitar 500 unit beton movable concrete barrier (MCB).

Sedangkan Aparat Sipil Negara (ASN) juga turut menyumbang gajinya untuk kesiapan Kota Tegal jelang isolasi wilayah. 

Adapun ratusan beton itu digunakan untuk pembatas jalan yang bertujuan mengisolasi wilayah Tegal.

Local lockdown itu akan mulai diterapkan selama empat bulan mulai Senin 30 Maret 2020 hingga 30 Juli 2020.

Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono, Jumat (27/3/2020) (Tribun Jateng/ Fajar Bahruddin Achmad)

Baca: Cerita Kekhawatiran Keluarga Perawat Pasien Positif Corona

Baca: Sulawesi Selatan Jadi Wilayah di Luar Pulau Jawa dengan Kasus Positif Corona Terbanyak

Dedy menuturkan, nantinya ada 49 titik di Kota Tegal yang ditutup akses keluar dan masuk wilayah.

"Kita sudah menyiapkan."

"Sudah dihitung kebutuhannya sedikitnya mencapai 500 beton MCB untuk menutup 49 sampai 50 titik di Kota Tegal," ujar Dedy Yon di Balai Kota Tegal, Jumat (27/3/2020) malam, dikutip Kompas.com.

Menurutnya, isolasi wilayah sebagai salah satu langkah efektif untuk memutus rantai penyebaran virus corona di Kota Tegal.

Dedy menambahkan, hal ini dilakukan agar mendorong masyarakat untuk menerapkan social distancing yang diimbau pemerintah.

Baca: Masalah Corona Tak Kunjung Selesai, dr Tirta Sebut Karantina Wilayah Jakarta Jadi Solusi

Baca: Ingat Angie Virgin? Hidup di London & Lockdown, Ini Kabarnya dan Suami yang Polisi Gedung Parlemen

Seorang warga bersepeda melintasi jalan protokol Kota Tegal yang sudah dibatasi dengan ditutup water barrier, Sabtu (28/3/2020)(KOMPAS.com/Tresno Setiadi)

"Jalur nasional dan provinsi tetap buka, namun hanya melintas, tak boleh masuk."

"Karantina hanya untuk dalam Kota Tegal, agar masyarakat didorong sadar untuk tidak bisa keluar masuk seenaknya. Ini untuk mengamankan warga Kota Tegal," kata Dedy.

Pemkot Tegal juga telah menyiapkan anggaran kebencanaan sebesar Rp 2 miliar.

Selain itu juga akan menerima dana sukarela dari seluruh ASN dan anggota DPRD Kota Tegal.

Dedy menambahkan, ASN akan menyumbang gajinya untuk membantu masyarakat dalam penerapan local lockdown.

Baca: Upaya Bersama Tangani Corona, Wishnutama Sediakan Hotel & Transportasi Gratis Bagi Tenaga Medis

Baca: Data Per Provinsi Kasus Corona Update 28 Maret: Total 1.155 Positif, DKI Jakarta 627 Kasus

"Pas gajian ASN dengan sukarela tanpa paksaan bersama DPRD menghimpun dana gotong royong untuk membantu masyarakat," kata Dedy, dikutip Kompas.com.

Menurutnya, bantuan tersebut untuk warga yang terdampak isolasi wilayah sebagai upaya pencegahan wabah Covid-19.

Dedy berujar, dirinya sudah meminta Dinas Sosial untuk membantu warganya yang membutuhkan.

"Saya sudah instruksikan Dinas Sosial harus segera untuk membantu masyarakat miskin, tidak mampu, atau yang membutuhkan dalam kondisi ini," ungkap Dedy.

Baca: Pemerintah Sediakan Hotel Hingga Transportasi untuk Petugas Medis Yang Tangani Virus Corona

Baca: BREAKING NEWS Kasus Virus Corona 28 Maret: Pasien Positif 1.155 Kasus, 102 Meninggal, 59 Sembuh

Dedy memaparkan, Pemkot Tegal sudah mulai mempersiapkan kesediaan logistik.

Dirinya berkoordinasi dengan sejumlah pihak termasuk Perum Badan Urusan Logistik (Bulog).

"Logistik kita sudah koordinasi dengan Bulog untuk pangan tiga sampai 4 bulan," jelasnya.

(Tribunnews.com/Indah Aprilin Cahyani) (Kompas.com/Kontributor Tegal, Tresno Setiadi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini