TRIBUNNEWSMAKER.COM - Jenazah ditemukan oleh petugas tim gabungan dinas kesehatan dan Tim Inafis Satreskrim Polres Tasikmalaya.
Jenazah tersebut tergeletak di depan pintu kamar mandi rumahnya.
Petugas kesulitan karena awalnya para warga tak berani masuk untuk membantu.
Petugas tengah melakukan penyemprotan disinfektan di Tasikmalaya, malah menemukan mayat tergeletak di dalam sebuah rumah, apa yang terjadi?
Seperti yang diketahui, Indonesia tengah waspada atas pandemi virus Corona.
• Hindari Corona, Bella Shofie Terbang ke Pulau Buru untuk Karantina Diri & Bantu Warga Setempat
• Kondisi Terkini Bupati Karawang dan Pejabatnya yang Positif Corona, Mulai Membaik
Kehidupan masyarakat menjadi terganggu dengan pandemi virus Corona yang semakin meluas di tanah air.
Dikutip dari Kompas.com pada 1 April 2020, kasus positif Corona di Indonesia ada 1677 orang.
Dimana 157 pasien meninggal dan 103 sembuh.
Karena virus Corona, pemerintah melakukan berbagai upaya untuk menekan penyebaran virus tersebut.
Selain menghimbau bagi masyarakat untuk tidak keluar rumah atau work from home (WFH), pemerintah juga menjalankan program penyemprotan disinfektan ke rumah-rumah warga.
Jenazah tersebut ditemukan tergeletak di depan pintu kamar mandi di rumahnya.
Tim gabungan dari Dinas Kesehatan dan Tim Inafis Satreskrim Polres Tasikmalaya langsung mengevakuasi korban dengan alat pelindung diri (APD) lengkap.
Warga setempat enggan mendekati rumah korban, karena khawatir kematiannya disebabkan oleh virus corona atau Covid-19.
Jenazah laki-laki tersebut diidentifikasi sebagai Endin (51).
Menurut warga sekitar, Endin selama ini tinggal sendirian di rumah miliknya.
"Tadi pertama ditemukan oleh petugas penyemprotan disinfektan, bahwa adik saya, Endin sudah tewas tergeletak di depan pintu WC. Mereka kaget dan langsung melaporkan ke masyarakat lainnya," kata Nono (56) yang merupakan kakak korban.
Akhirnya, penemuan jenazah tersebut dilaporkan kepada aparat kepolisian dan tim medis.
Petugas yang datang langsung melakukan pemeriksaan dan mengecek kondisi korban menggunakan APD lengkap.
Riwayat penyakit lain
Meski demikian, Nono meyakini bahwa adiknya itu tidak terjangkit virus corona.
Sebab, sebelumnya Endin diketahui memiliki riwayat penyakit bronkitis.
"Saya masuk saja sendiri, yang lain enggak berani. Karena saya tahu adik saya tidak terkena corona, tapi dulu sempat bronkitis," kata Nono.
Sementara itu, Perwira Pengawas (Pawas) Polres Tasikmalaya Kota Ipda Dedi Haryana mengatakan, diduga korban sudah meninggal sudah dua hari sebelum ditemukan.
Namun, polisi belum mengetahui secara pasti penyebab kematian korban.
"Karena sudah mengeluarkan bau tak sedap. Karena situasi sekarang seperti ini musim corona, jadi warga sempat enggan mendekat," kata Dedi.
Setelah diperiksa oleh polisi dan tim medis, jenazah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dilakukan pemakaman.