TRIBUNNEWS.COM, JEMBER - Kabupaten Jember, Jawa Timur menjadi satu kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur yang terdampak pandemi virus corona jenis baru atau coronavirus disease 2019 (Covid-19).
Berdasarkan data dari infocovid19.jatimprov.go.id per hari Selasa 7 April 2020 pukul 13.25 WIB, tercatat dua orang positif, 15 pasien dalam pengawasan, dan 605 orang dalam pemantauan.
Jajaran Polres Jember bersama dengan pemerintah setempat berupaya mengantisipasi penyebaran Covid-19.
Mereka juga menunjukkan kepedulian terhadap warga yang terdampak secara ekonomi sejak wabah Corona merebak.
Upaya menunjukkan kepedulian kepada warga dilakukan lewat cara mendatangi rumah.
Kapolres Jember AKBP Aris Supriyono menggerakkan anggotanya terjun ke pelosok desa mencari warga tidak mampu.
Mereka door to door membagikan 5 kilogram beras kepada warga.
“Anggota disebar di beberapa titik dan mendatangi langsung rumah warga. Mudah-mudahan membantu," kata Wakapolres Jember Kompol Wendy Saputra, kepada wartawan, Rabu (8/4/2020).
Beberapa titik lokasi sasaran pemberian beras ini diantaranya Pakusari dan Sumbersari.
Ada 10 ton beras dan 2 ribu kardus mie instan yang disiapkan untuk warga tidak mampu akibat dampak Corona.
Selain ke pelosok desa, polisi juga membagikan masker dan hand sanitizer kepada pengayuh becak.
Menurut Wendy, tukang becak cukup rawan terjangkit virus karena selalu berada di jalan.
"Untuk itu, masker dan Hand Sanitizer ini kita harapkan bisa meminimalisir penyebaran virus kepada tukang becak," kata dia.
Sebelumnya, Polres Jember membagikan ribuan nasi kotak kepada masyarakat berpenghasilan rendah. Kali ini, Polres Jember memberikan beras, mie instan, masker, dan Hand Sanitizer kepada warga tidak mampu.
Selain membagikan sembako, pihaknya mengimbau kepada warga agar tetap berada di dalam rumah dan selalu mengenakan masker dan sering cuci tangan menggunakan sabun.
Sementara itu, Sumiati (65) warga Desa Jatian, Kecamatan Pakusari, mengaku kaget pada saat menerima bantuan itu. Dia merasa sangat terbantu dengan pemberian beras tersebut.
"Saya pas di dapur ada yang ketuk pintu. Kirain tetangga, ternyata pak polisi ngasih beras," ungkap Bu Sumiati usai menerima bantuan beras itu.