TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Subdit 3 Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel menangkap tiga pelaku penculikan terhadap baby sitter Romiati Wulan Sari (25).
Ketiga pelaku diamankan di sebuah rumah di kawasan Kota Palembang, Rabu (15/4/2020) malam.
Ketiganya sepakat untuk melakukan penculikan terhadap baby sitter yang dikabarkan diculik usai melaporkan kasus penipuan pembelian ponsel.
Saat ini, ketiganya sudah diamankan di Mapolda Sumsel dan masih dilakukan pemeriksaan secara intensif terkait motif dan modus yang mereka lakukan.
Sebelumnya kasus penculikan terhadap baby sister bernama Romiati Wulan Sari (25) membuat heboh.
Kasus penculikan yang terjadi Selasa (14/4/2020) pukul 15.26 usai dirinya melapor ke Polsek IT 1 Palembang untuk membuat laporan penipuan pembelian ponsel secara online yang dilakukannya.
Romiati Wulan Sari datang ke Polsek IT 1 Palembang bersama majikannya laki-laki dan perempuan.
Sebelum melapor, petugas SPKT sempat meminta keterangan terhadap Romiati dan menunjukkan bukti transfer terkait pembelian secara online.
Kapolsek IT 1 Palembang Deni Triana melalui Kanit Reskrim Iptu Alkap didampingi Panit Reskrim Ipda Jhony Palapa membenarkan saat itu ada korban akan melapor terkait penipuan online pembelian ponsel yang dialaminya.
Ketika itu, korban datang bersama kedua majikannya.
Baca: KBRI Riyadh: 9 WNI Positif Virus Corona, Satu Diantaranya Meninggal Dunia
"Ketika ditanya masalah bukti, korban ini belum bisa menunjukkan bukti transfer. Makanya kami arahkan untuk membuat rekening koran dari bank sebagai bukti. Sehingga korban meminta izin kepada majikannya untuk ke bank," ujarnya, Rabu (15/4/2020).
Usai izin ke majikannya, Romiati ke luar ruang SPKT Polsek IT 1 Palembang untuk menuju ke bank. Ia sempat menelepon seseorang agar meminta dijemput.
Ketika di ruang SPKT Polsek IT 1 Palembang, datang seseorang menjemput Romiati.
Saat Romiati pergi, majikan laki-laki Romiati dan beberapa anggota Buser Polsek IT 1 Palembang sempat melihat.
Baca: Pelatih Kiper Arema FC, Felipe Americo, Rindukan Suasana Latihan Bersama
Bahkan, Romiati sempat meminta izin kepada majikan laki-lakinya untuk pergi ke bank.
"Tak lama, tiba-tiba ada yang telepon mengatakan korban ini diculik. Saat itu, majikannya bingung dan ketakutan. Agen tempat penyaluran korban ini juga sempat ditelepon orang untuk meminta tebusan. Kalau dari majikan, penculik meminta uang tebusan Rp 100 juta. Sedangkan si agen penyalur diminta Rp 50 juta. Kalau tidak ditebus, maka korban ini akan dibunuh," jelasnya.
Dari kasus ini, pihak Reskrim Polsek Ilir Timur I Palembang melakukan penyelidikan dan analisa.
Karena saat kejadian, korban dijemput seseorang di pekarangan Polsek IT 1 Palembang.
Baca: Terjerat Narkoba, Naufal Samudra: Semoga Kesalahan Saya Jadi Pelajaran
Ketika disinggung mengenai adanya dugaan rekayasa, pihaknya tidak bisa menyimpulkan begitu saja.
Polsek IT 1 Palembang akan tetap melakukan penyelidikan terkait penyebarnya video penculikan terhadap Romiati yang menyebar di media sosial.
"Bila majikannya sudah melapor ke Polda, itu memang hak dan prosedurnya. Kami juga akan tetap melakukan penyelidikan. Karena, informasi yang tersebar bila korban diculik setelah melapor di Polsek. Padahal, korban ini sempat izin dengan kedua majikannya sebelum berangkat dari Polsek," jelasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Penculikan Baby Sitter Palembang Cuma Akal-akalan, Tiga Perempuan Diamankan