Laporan Reporter Tribun Jabar M Rizal Jalaludin
TRIBUNNEWS.COM, SUKABUMI - Akibat menenggak cairan disinfektan, seorang bocah berusia 2 tahun asal Desa Bojonggaling, Kecamatan Bantar Gadung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, kritis.
Kini bocah tersebut menjalani perawatan intensif di IGD RSUD Palabuhanratu.
Saat ditemui di RSUD Palabuhanratu, Sihabudin, ayah korban, menceritakan, kronologi kejadiannya.
Saat kejadian dirinya yang bertugas sebagai relawan sterilisasi yang berjaga di perbatasan Sukabumi, Jabar-Banten, baru saja mendapatkan cairan disinfektan dari petugas BPBD untuk disemprotkan di sekitar lingkungan tempat tinggalnya.
Baca: Mayat Pria Ditemukan di Kamar Apartemen di Kelapa Gading Jakarta Utara
Setelah mengambil cairan disinfektan, ia gunakan untuk menyemprot masjid yang berjarak sekitar 10 meter dari rumahnya.
Sisa cairan di dalam botol air minum kemasan ia simpan di bawah kursi di dalam rumahnya.
"Saya sedang menyemprot di masjid dekat rumah, sisa cairan di dalam botol air mineral saya simpan di bawah kursi," kata Sihab kepada awak media di RSUD Palabuhanratu. Senin (20/4/2020).
Kemudian anaknya pulang ke rumah setelah bermain diantar eyangnya.
"Mungkin dia haus, dia bilang ke eyangnya, eyang aa mau minum, langsung ambil sisa cairan disinfektan di dalam botol," katanya.
Baca: KAI Siap Layani Distribusi Pangan Selama Penerapan PSBB
Sebetulnya, korban sempat dilarang minum air yang berada dibotol air mineral tersebut.
Namun, ia tetap menenggaknya.
"Sempat dilarang sama eyangnya, akang jangan, dia tetap minum, gak banyak minumnya, disitu istri saya kaget, bilang ke saya ini kenapa wajahnya pias, kejadiannya sebelum dzuhur," katanya.
Menurutnya, saat ini kondisi anaknya dalam keadaan kritis.
Namun, telah mendapatkan pertolongan pertama menggunakan alat bantu pernafasan di rumah sakit.