TRIBUNNEWS.COM - Bakal Calon Wali Kota Solo, Jawa Tengah dari DPC PDI Perjuangan, Achmad Purnomo menyatakan akan mundur dari pencalonan kepala daerah di Pilkada 2020.
Achmad Purnomo mengatakan bahwa saat ini pemerintah dan rakyat tengah fokus melawan pandemi virus corona (Covid-19).
Sementara itu, Purnomo menuturkan, dirinya tidak sampai hati untuk memikirkan Pilkada Solo di posisi masyarakat yang tengah terdampak corona.
Hal itu disampaikan dalam video yang diunggah di kanal YouTube KompasTV, Sabtu (24/4/2020).
Baca: PDIP Belum Terima Surat Pengunduran Diri Achmad Purnomo sebagai Bacalon Wali Kota Solo
Baca: Srikandi Bacalon Wawali Kota Solo Ronda On The Road Dukung Keamanan Selama Bulan Ramadan
Baca: Pekerjanya Tuna Rungu, Batik Toeli Laweyan Solo Banting Setir Produksi Masker di Tengah Pandemi
"Dengan keadaan seperti ini (Covid-19), rasanya hati itu tidak sampai hati," ucap Achmad Purnomo.
Demikian juga, Purnomo mengaku sudah berkoordinasi dengan Teguh Prakosa, pasangannya.
"Nanti pasangan saya mengajukan suratnya, sebagai pasangan bersama Pak Teguh," terangnya.
Purnomo mengatakan, sudah memberitahukan hal ini pada Ketua DPC PDI Perjuangan, FX Hadi Rudyatmo.
Namun, belum menggunakan surat resmi untuk mundur dari pencalonan Wali Kota Solo.
Baca: Pemudik di Solo Marah-marah saat Didata Petugas, Wali Kota Rudy Minta Tak Perlu Arogan
Baca: Begini Cara Wali Kota Solo FX Rudy Perlakukan Para Pemudik Nekat
Ia menambahkan, Hadi Rudyatmo juga telah mendukung keputusannya tersebut.
"Pendapat dan perintah dari DPC bagaimana saya belum tahu," ungkap Purnomo.
"Secara informal Pak Rudy selaku ketua DPC sudah mendukung," sambungnya.
Purnomo menyebut, apabila pilkada dimundurkan jadi tanggal 9 Desember 2020, maka akan sangat tidak etis untuk berkampanye di tengah situasi seperti sekarang.
Sebagai Wakil Wali Kota Solo, dirinya paham betul kondisi anggaran dan fokus pemerintah daerah saat ini.