News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Baddrut Tamam: Mari Mengambil Hikmat Jalani Ramadan di Tengah Musibah

Editor: Content Writer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam.

Ramadan adalah momentum dimana kesabaran dan kebenaran itu dipertunjukkan dalam panggung ritualisme kita.

Di balik semua musibah, Tuhan telah menyiapkan banyak skenario kebaikan, yang bahkan mungkin akal kita tak bisa menjangkaunya. Banyak hikmat yang akan didapat seorang muslim manakala dia mau bermuhasabah atas pandemi global ini.

Seorang muslim pasti akan menyadari bahwa beginilah takdir Allah berlaku, jika Yang Maha Besar berkehendak. Seorang muslim yang baik pasti akan berfikir bahwa musibah global ini akan menunjukkan, bahwa ada orang yang bersyukur dan bersabar, pun sebaliknya, ada orang yang yang kurang bersyukur dan tidak sabar atas musibah yang diberikan Allah.

Muslim yang cermat juga akan melihat dengan hati bersih, bahwa dunia adalah miniatur akhiratnya kelak. Kebahagiaan dan kesengsaraan hidup yang dialaminya, adalah sesuatu yang akan dia alami dalam perjalanan barzahnya dan perjalanan akhiratnya.

Pelajaran hidup itu bisa menjelaskan, bahwa terkadang kelezatan hidup menjadi relatif, ketika melihat bagaimana negeri-negeri yang indah secara duniawi, makmur secara materi, bahagia secara relasi sosial, tiba-tiba berubah drastis setelah Corona melanda.

Lihatlah Italia, Swiss, Jerman, Perancis dan negeri-negeri eksotis lainnya. Mereka tak ubahnya sebuah negara biasa saja ketika musibah ini datang.

Kekayaan negeri negeri itu tak ada artinya di hadapan virus virus nakal yang ukurannya super kecil. Emas emas yang mereka miliki tak ada gunanya kala mereka sakit.

Teknologi kesehatan mereka, bahkan masih membutuhkan waktu untuk menemukan formulasi vaksin yang tepat, sementara korban terus berjatuhan dan resesi di depan mata. Sungguh benar firman Allah dalam Surat Al-Ashr: "Demi waktu, sesungguhnya manusia itu berada dalam kerugian, kecuali mereka yang beriman, beramal saleh dan saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran".

Dalam Al-Qur’an, Ramadan tersambung dengan kata Syahr (bulan), menjadi Syahru Ramadan (Bulan Ramadan). Tahukah kita bahwa Syahr itu terkait dengan kata Masyhur (populer). Syahr (bulan) menjadi mahsyur karena dulu bangsa Arab ketika melihat hilal awal Ramadan lalu mengumumkannya kepada massa, sehingga kabar awal Ramadan menjadi masyhur atau populer.

Begitu pun kita hari ini. Interupsi corona tak boleh mengalahkan kemasyhuran Ramadan. Ramadan harus terus hadir dengan segala kebaikannya namun dengan tetap berhati-hati dan cermat atas penyebaran Covid-19. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini