News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sindikat Bobol ATM Lewat Skimming di Jatim, Dalam Sehari BIsa Curi Uang Ratusan Juta

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tiga orang anggota sindikat pembobol kartu anjungan tunai mandiri (ATM) menggunakan metode skimming dibekuk Subdit V Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Jatim, Senin (4/6/2020).

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Aparat Polda Jatim menggulung tiga orang anggota sindikat pembobol kartu anjungan tunai mandiri (ATM) menggunakan metode skimming, Senin (4/6/2020).

Ketiganya adalah PS (31) berasal dari Kabupaten Bekasi, Jabar dan dua orang warga Kabupaten Malang, Jatim, berinisial RY (34) dan DM (32).

Sindikat pembobol ATM metode skimming ini beraksi secara berjejaring sejak Desember 2019.

Skimming merupakan pencurian informasi atau data di kartu kredit atau debit. Dengan menyalin data pada strip magnetik kartu kredit atau debit secara ilegal.

Baca: Viral Gaya Siswi SMA Rayakan Kelulusan dengan Hura-Hura, Ini Respon Kemendikbud

Baca: Ernest Prakasa Enggan Kembali Libatkan Istri dalam Penggarapan Film

Baca: Penjelasan Tentang Pahala Memberi Makan Buka kepada Orang Puasa

Cara mereka melakukan skimming, yakni memanfaat sebuah hardware khusus yang dipasang di dalam bibir lobang ATM berbentuk pipih.

Mereka memilih sebuah lokasi mesin ATM yang letaknya terbilang jauh dari pantauan masyarakat.

Tak main-main, hardware skimming tersebut diperoleh sindikat tersebut dari jaringan khusus atau pasar gelap yang berada di luar negeri.

"Tapi kejadian yg dialami oleh korban ini sekitar bulan Maret, alat skimming itu dipasang di salah satu mesin ATM dari jam 09.00 WIB-02.00," ujar Kasubdit V Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Jatim, AKBP Catur Cahyono Wibowo di Mapolda Jatim.

Lalu cara mereka mereguk keuntungan dari modus kejahatan itu.

Catur menerangkan, data ATM yang telah disalin oleh pelaku menggunakan perangkat keras skimming tersebut akan dipindah ke dalam kartu ATM lainnya.

Kemudian, melalui ATM yang berfungsi sebagai tandon penampungan saldo itu, para pelaku mulai melakukan penarikan menguras isi saldo korbannya.

"Jadi sehari itu, alat dipasang, sehingga alat akan mengcopy (data), lalu dicopy ke ATM ini. Transaksi langsung, pertama transaksi antar bank sekitar Rp 459 juta, lalu ditarik tunai," jelasnya.

Catur menambahkan, sindikat tersebut hanya memasang perangkat keras skimming itu di sebuah mesin ATM di Kabupaten Malang.

Dan hanya membutuhkan waktu yang terbilang singkat dalam memasang alat tersebut di dalam mesin ATM.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini