News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kasus Mayat Perempuan dalam Kardus, Polisi Ungkap Fakta Lain: Ibu Pelaku Bujuk Orang Lain Mengaku

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pembunuhan

TRIBUNNEWS.COM - Sesosok mayat perempuan berinisial E (21) ditemukan di dalam kardus di Kompleks Cemara Asri, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Rabu (6/5/2020).

Korban diduga dibunuh oleh kekasihnya sendiri, M (22), dugaan tersebut muncul setelah polisi menemukan selembar surat saat olah tempat kejadian perkara.

Namun, setelah melakukan penyelidikan, polisi justru mengungkap fakta lain.

Ilustrasi (Kolase Tribun-Video.com)

Berikut Tribunnews.com telah merangkum dari berbagai sumber fakta-fakta mengenai kasus mayat perempuan dalam kardus

Kronologi penemuan mayat perempuan dalam kardus

Dikutip Tribunnnews.com dari Kompas.com, mayat tersebut pertama kali diketahui oleh teman korban Jef (24).

Saat itu, Jef baru pulang dan menemukan korban sudah meninggal dunia dalam keadaan mengenaskan.

Mendapati hal itu, Jef menghubungi pihak kepolisian.

"Yang mengetahui pertama kali adanya mayar itu temannya, sudah di dalam kardus," kata Kasatreskrim Polrestabes Medan, AKBP Ronny Nicholas Sidabutar.

Ronny mengatakan, polisii menduga pembunuh E adalah pacar korban yang diketahui berinisial M.

"Iya mas, (pelaku) diduga pacarnya," ujar Ronny.

Baca: Fakta Baru Kasus Suami Sekap Istri di Bogor Terungkap, Diduga Pelaku Kubur Mayat di Belakang Rumah

Polisi temukan surat cinta

Mengutip dari Kompas.com, polisi menduga E dibunuh oleh kekasihnya setelah menemukan selembar surat saat olah tempat kejadian perkara.

Menurut polisi, surat tersebut tertulis demikian:

"Saya sangat mencintai Elvina, sehingga saya membunuh karena pihak dari keluarga tidak menyetujui saya. saya mau bunuh diri, saya cinta Elvina."

Kapolsek Percut Sei Tuan Kompol Aris Wibowo menjelaskan, polisi juga mengamankan dua bilah pisau, satu martil sebuah kardus, satu buah lakban, satu botol obat nyamuk semprot, serta handphone yang terbakar di dalam plastik.

"Satu orang (E) kemungkinan menjadi korban, sementara satu lagi (M) masih kita dalami," kata Aris.

Dari hasil penyelidikan sementara, setelah menghabisi nyawa E, M diduga mencoba bunuh diri dengan meneggak racun.

Namun, M ternyata hanya pingsan dan segera dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan.

Baca: Kronologi Berita Viral soal Mayat ABK Indonesia Dibuang ke Laut oleh Kapal China: Terungkap di Busan

Ibu pelaku diduga bujuk orang lain mengaku

Setelah dilakukan penyelidikan, polisi mengungkap fakta baru dalam kasus pembunuhan terhadap E.

Diketahui, saat ditemukan Jef, kondisi E sudah meninggal dunia dengan kondisi mengenaskan dalam kardus, dan M pingsan setelah minum obat nyamuk cair.

Kemudian M diduga sebagai kekasih E dan yang pelaku yan membunuh E.

Namun, AKBP Ronny Nicholas Sidabutar mengatakan bahwa pelaku pembunuhan bukanlah M, tetapi Jef.

"Iya betul sekali, pelaku utamanya Jef," kata Ronny, seperti dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com.

Ronny mengatakan, dalam kasus ini pelaku utama justru adalah Jef dan dibuat seolah-olah M yang membunuh dan minum obat.

Menurut Ronny, E adalah mantan pacar M.

Ronny menambahkan, M juga tidak dipaksa untuk meminum obat nyamuk cair.

Baca: Mayat Pria Bertubuh Gempal Ditemukan di Lembang Bandung, Tubuhnya Sudah Membusuk di Dalam Parit

"Memang M yang minum, sebelumnya tulis surat cinta seakan-akan dia yang membunuh dan kemudian minum obat nyamuk."

"M mau mengakui membunuh, karena diminta tolong oleh Jef supaya dia yang mengakui," ungkap Ronny.

Ronny menambahkan, pihaknya sampai saat ini masih melakukan pendalaman terhadap peran masing-masing.

Selain itu, pihak kepolisian juga masih mendalami peran ibu Jef.

"Karena setelah kejadian ibunya Jef datang dan ketahui kalau Jef yang bunuh."

"Sekaligus ibunya Jef yang membujuk agar M yang mengaku membunuh tanpa libatkan anaknya," kata Ronny.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana Saputri) (Kompas.com/Dewantoro)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini