Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Wijaksana
TRIBUNNEWS.COM, GARUT - Sosok almarhum Deni Suherlan, Sekda Garut yang meninggal pagi ini dikenal sebagai birokrat yang rendah hati. Sejak masuk sebagai PNS pada 1992, Deni sudah banyak bekerja keras.
Bupati Garut, Rudy Gunawan, merasa sangat kehilangan sahabat seperjuangannya itu. Apalagi ia sudah mengenal Deni sejak puluhan tahun lalu.
"Ayah saya dan ayah almarhum itu hakim pertama yang berasal dari Garut. Jadi saya sudah kenal lama dengan almarhum," ucap Rudy di rumah dinas Sekda Garut, Jalan Patriot, Senin (11/5/2020).
Rudy mengenal almarhum sebagai sosok yang tak punya masalah dengan siapapun.
Ia juga merupakan orang yang tak kenal lelah dalam bekerja.
"Saya sangat kehilangan almarhum. Dia birokrat yang lurus," katanya.
Usai disalatkan di Masjid Attaufiq, Komplek Pemkab Garut, jenazah almarhum dibawa ke rumah duka di Cijaura, Kota Bandung.
Bupati dan Wakil Bupati Garut serta para PNS Pemkab Garut ikut serta mengantarkan jenazah ke rumah duka. Almarhum rencananya akan dimakamkan di Kampung Cileutik, Padasuka, Kota Bandung.
Sempat Sesak Napas
Sekretaris Daerah Garut, Deni Suherlan meninggal dunia pada Senin (11/5/2020) pukul 08.00 WIB.
Kabar meninggalnya Deni Suherlan cukup mendadak dan mengejutkan. Sebelumnya Deni tak dikabarkan sakit.
Bahkan minggu lalu, Deni Suherlan masih memimpin pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Garut.
Baca: Pep Guardiola Sudah Temukan Calon Permata Pengganti David Silva
Informasi meninggalnya Sekda beredar luas di media sosial.