TRIBUNNEWS.COM - Seorang gadis bernisial AR (20), di Bone, Sulawesi Selatan melakukan prank terhadap petugas medis rumah sakit.
Gadis tersebut berpura-pura kejang alami sesak napas.
Selain itu, AR mengaku terpapar virus corona setelah melakukan kontak dengan kakeknya di Papua yang terindikasi positif virus corona (Covid-19).
Namun, saat dilakukan pemeriksaan ternyata AR hanya mabuk.
Kini, pelaku ditetapkan tersangka dan terancam hukuman maksimal 10 tahun penjara.
Baca: Perahu Nelayan Terbalik di Bone Sulsel, Tiga Selamat, Seorang Lainnya Hilang
Baca: Ferdian Paleka Alami Perundungan dalam Sel, Para Tahanan Akui Tak Suka Aksi Prank Sembako Isi Sampah
Baca: Berstatus PDP, Anggota Sabhara Polres Bone Meninggal Dunia
Berikut fakta selengkapnya yang Tribunnews.com rangkum dari berbagai sumber:
Mengaku Positif Corona
Kasatreskrim Polres Bone, AKP Mohammad Pahrun menyebutkan, kasus prank tersebut terjadi pada Jumat (8/5/2020) dini hari.
Mengutip dari Kompas.com, Pahrun menjelaskan, awalnya AR sedang bersama tiga temannya.
Kemudian AR tiba-tiba mengalami sesak napas dan kejang.
Mengetahui kondisi AR yang tak sadarkan diri, oleh tiga temannya dibawa ke puskemas dan kemudian dirujuk ke RS Hapsah.
Saat dilakukan pemeriksaan di RS Hapsah, AR pun dalam keadaan sadar.
Ia mengaku kepada petugas jika sempat melakukan kontak fisik dengan kakeknya di Papua yang terindikasi positif virus corona.
Karena pengakuan itu, AR dirujuk ke RSUD Tenriawaru oleh pihak rumah sakit untuk dilakukan penanganan lebih lanjut.
Baca: Begini Ekspresi Wajah Ferdian Paleka Saat di Kantor Polisi, Beda Jauh Saat Prank Sembako Isi Sampah
Baca: Gadis Muda Prank Petugas Medis Ngaku Positif Corona, Pura-pura Kejang & Sesak Napas Ternyata Mabuk
Baca: Gadis Kejang-kejang Dikira Covid-19 Ternyata Prank Petugas Rumah Sakit, Sekarang Jadi Tersangka
Mengingat di RS Hapsah fasilitasnya tidak lengkap.
Saat tiba di RSUD Tenriawaru, AR langsung mendapatkan penanganan dengan prosedur Covid-19.
Namun, saat dilakukan pemeriksaan oleh tim medis yang bersangkutan tidak menunjukan gejala terpapar virus corona.
Sementara itu, Pahrun mengatakan, AR saat diperiksa suhu badannya juga normal.
"Saat diperiksa suhunya bagus, tidak ada tanda-tanda Covid-19," ujar Pahrun.
Ternyata Mabuk
Petugas medis mulai curiga, selain tidak ada gejala Covid-19 yang bersangkutan tercium bau alkohol.
Dari situ petugas menyakini bahwa AR tidak terpapar virus corona dan hanya mabuk.
Lebih lanjut, petugas medis memanggil ketiga teman AR.
Petugas meminta untuk membawa pulang AR karena tidak ada gejala sakit.
Mereka pun membawa AR ke mobil.
Namun, setibanya di mobil, AR langsung berteriak 'Ku prank ko (saya prank kamu)'.
Baca: Video Prank Ferdian Paleka dan Penghasilan 10 Youtuber Teratas di Indonesia Bisa Rp 1 Miliar Sebulan
Baca: Dicaci Usai Janji Bangun Masjid, Atta Halilintar : Itu Urusan Saya Sama Tuhan, Mana Mungkin Prank
Baca: ODP Positif Corona Meninggal Terlanjur Tak Dikubur Sesuai Prosedur, Tes Rapid 22 Petugas RS Reaktif
"Dipanggil temannya, ambil temanmu mabuk dia."
"Sesampai di mobil, dia teriak, 'Ku prank ko' (saya prank kamu)," ujar Pahrun, dilansir oleh Kompas.com.
Pahrun juga mengingatkan masyarakat untuk tidak melakukan perbuatan prank pada masa pandemi virus corona.
"Jangan main-main dengan perbuatan prank."
"Kasihan petugas medis yang bertugas dikerjai seperti itu."
"Semoga ini menjadi pembelajaran," kata Pahrun.
(Tribunnews.com/Indah Aprilin) (Kompas.com/Kontributor Bone, Abdul Haq)