TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Sebuah kapal layar motor (KLM) pengangkut 80 ton sembako dilaporkan karam.
Peristiwa terjadi di di Sungai Siak di kawasan pelabuhan rakyat H Bul di Kelurahan Pesisir, Kecamatan Limapuluh, Kota Pekanbaru, Riau, Jumat (15/5/2020) pagi.
Kapal yang karam itu KLM Putra Sejahtera.
Lantaran kapal karam, muatan di dalam pun hanyut dan jadi rebutan warga sekitar.
Tampak, ribuan bungkus mi instan mengapung di air.
"Warga sangat ramai ke sungai mengutip barang-barang yang hanyut. Gak sempat dilarang lagi. Saya sempat larang, tapi gak bisa. Akhirnya saya telepon polisi," kata Ariyanto, pemilik KLM Putra Sejahtera tersebut.
Tak berselang lama, sekitar pukul 07.00 WIB, petugas kepolisian dan cost guard Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Pekanbaru untuk mengamankan lokasi kejadian.
Petugas mengimbau warga agar tidak menjarah barang-barang yang masih tersisa di dalam kapal.
Akibat kejadian tersebut, Ariyanto memperkirakan kerugian yang ditimbulkan sekitar Rp 4 miliar.
Kronologi
Ariyanto menjelaskan, saat kapal hendak berangkat dari pelabuhan menuju ke Tanjung Balai Karimun, Kepri, dengan memuat sekitar 80 ton.
Namun, saat akan persiapan berangkat, kapal tiba-tiba oleng dan tenggelam.
"Kejadiannya sekitar pukul 05.30 WIB. Kapal mau berangkat ke Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau (Kepri). Tapi pada saat mau belok kanan arah hilir, kapal tiba-tiba oleng dan tenggelam. Waktu itu arus deras karena Sungai Siak sedang surut," ucap Ariyanto dilansir Kompas.com di lokasi kejadian, Jumat.
Setelah itu, enam orang kru kapal bergegas mengambil tali untuk mengikat kapal ke pelabuhan dan menyelamatkan diri.
"Enam orang kru kapal selamat," sebut Ariyanto.
Kapal saat ini dalam kondisi setengah tenggelam di pelabuhan rakyat H Bul, yang masih terdapat muatan.
Petugas akan mengevakuasi kapal siang ini. (Kontributor Pekanbaru, Idon Tanjung
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kronologi Kapal Sembako Karam di Pelabuhan, Mi Instan Jadi Rebutan Warga"