TRIBUNNEWS.COM - Banjir di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, yang menggenangi 8 kelurahan dari 4 kecamatan terus meluas hingga Senin (25/5/2020).
Ketinggian air terus mengalami kenaikan seiring meluapnya bendungan Benanga di Lempake dan air pasang Sungai Mahakam.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda hingga hari ini, Senin, ketinggian air sudah naik hingga dada orang dewasa atau berkisar dari 20 sentimeter hingga 110 sentimeter.
Jumlah korban terdampak pun terus bertambah menjadi 31.946 jiwa dari sebelumnya 4.076 jiwa, Sabtu (23/5/2020).
Korban terdampak tersebar di 4 kecamatan, yakni Sungai Pinang, Samarinda Ulu, Samarinda Utara, dan Palaran.
“Terparah dua kecamatan, yakni Sungai Pinang dan Samarinda Utara,” ungkap Kabid Kedaruratan BPBD Samarinda Ifran kepada Kompas.com, Senin.
Tim BPBD dan relawan terus mengevakuasi korban terdampak, terlebih anak-anak, para lansia, dan orang sakit sejak tadi malam.
Total warga yang sudah dievakuasi berjumlah 605 jiwa menggunakan perahu karet.
Sisanya, ada yang memilih bertahan, ada pula yang mengevakuasi secara mandiri atau mencari tempat pengungsian.
“Karena jumlah korban terus bertambah, kemungkinan status bencana akan ditingkatkan ke tanggap darurat. Masih dalam proses,” terang Ifran.
Saat ini status banjir masih tanggap siaga, sehingga belum ada bantuan posko dan dapur umum yang didirikan Pemkot Samarinda untuk korban terdampak.
Dana tak terduga untuk penanganan bencana baru bisa dicairkan jika status bencananya sudah tanggap darurat.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Banjir di Samarinda Meluas, Jumlah Korban Terdampak Bertambah Jadi 31.946 Jiwa"