News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Orang Tua Kaget Dikirimi Video Putrinya Dirudapaksa 5 Pria, Berikut Fakta-faktanya

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM -- Fakta-fakta baru kasus rudapaksa seorang gadis 18 tahun warga Kabupaten Blitar dirudapaksa lima pria di Tulungagung terkuak.

Sekedar informasi, saat gadis 18 tahun itu dirudapaksa, pelaku secara diam-diam merekam aksi tersebut menggunakan ponsel.

Kemudian video tak senonoh itu disebar hingga Viral di Whatsapp (WA).

Bahkan, orang tua korban juga sempat mendapatkan kiriman video tersebut.

Orangtua korban lantas melapor ke pihak kepolisian dan langsung dilakukan penyelidikan lebih lanjut.

Berikut fakta-fakta gadis 18 tahun dirudapaksa lima orang pria di Tulungagung.

Baca: Detri Warmanto Kini Negatif Corona, Tak Terima Tamu Saat Lebaran Cara Agar Tak Terinfeksi Covid-19

Baca: Bea Cukai Salurkan Bantuan Penanggulangan Covid-19 di Kota Banjarmasin dan Jayapura

Baca: Kemungkinan Kehidupan Normal setelah Pandemi, Ahli Paru: New Normal Ini Menunggu Normal Sebenarnya

1. Aksi Tak Senonoh Dilakukan di Rumah Kosong

Korban yang diketahui bernama Melati (nama samaran), merupakan warga Kabupaten Blitar.

Kejadian yang merenggut keperawanannya tersebut terjadi di sebuah rumah kosong di Desa Jabon, Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung.

Kapolsek Kalidawir, AKP Santoso, melalui Kanit Reskrim, Ipda Bambang Kurniawan, mengungkapkan awalnya ada video rekaman seorang gadis yang diperlakukan tidak semestinya.

Video viral itu kemudian diselidiki Bambang, hingga bisa mengidentifikasi Melati.

"Kami kemudian mengonfirmasi ke orang tua gadis itu dan ternyata memang benar," terang Bambang, Selasa (26/5/2020).

Dari hasil penyelidikan diketahui aksi rudapaksa terjadi pada Jumat (17/5/2020) sekitar pukul 12.00.

2. Dipaksa Minum Alkohol

Sebelum melancarkan aksi bejatnya, salah satu pelaku yang diketahui berinisial MRminta Melati ikut menenggak minuman beralkohol, sebelum mengantarkannya pulang.

Namun saat Melati sudah tak sadarkan diri, MR dan kawan-kawan melakukan rudapaksa secara bergantian.

"Proses hukum masih berjalan, kami di-backup oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) Polres Tulungagung," pungkas Bambang.

3. Pelaku Ada yang Masih di Bawah Umur

Orang tua Melati tak tinggal diam dan langsung membuat laporan resmi ke Polsek Kalidawir.

"Kami kemudian bergerak melakukan penyelidikan, untuk mengidentifikasi para pelaku di dalam rekaman itu," sambung Bambang.
Kini kelima pelaku masing-masing berinisial MR, AK, YG, AL, dan SA, berhasil ditangkap pada Senin (25/5/2020) sekitar pukul 17.00 WIB.

Saat ini para terduga pelaku berada di ruang tahanan Mapolsek Kalidawir, sambil menunggu proses penyidikan.

Sejumlah barang bukti juga disita, antara lain tikar, celana dalam dan kaos milik korban, serta sebuah ponsel yang dipakai merekam aksi rudapaksa itu.

"Semua masih kami dalami peran masing-masing," ungkap Bambang.

4. Kondisi Korban saat ini

Sementara Kepala UPPA Satreksrim Polres Tulungagung, Iptu Pujiarsih menimpali, saat ini korban ada bersama orang tuanya.

Sejauh ini kondisinya baik, sehingga tidak membutuhkan perawatan.

Namun jika nanti ada trauma, korban akan mendapat pendampingan khusus.

"Misalnya ada trauma karena kejadian itu, nanti kami mintakan pendampingan psikolog," ujar Retno.

5. Kasus Serupa Dilakukan di Kandang Ayam

Kasus persetubuhan sebelumnya dialami siswi SMP Gresik (MD) yang dirudapaksa pria 50 tahun yang masih saudara jauhnya, di kandang ayam.

Kejadian ini dilakukan pada awal Maret 2019.

Ibu MD, IS menceritakan awal mula kisah pilu yang menimpa anak ketiganya itu.

Saat itu, dia bersama anaknya sedang membantu membuat kue untuk pernikahan saudaranya, bersama istri pelaku SG.

MD dimintanya untuk mengantar kue hajatan untuk acara pernikahan ke rumah SG.

Di sana lah, SG berusaha melancarkan aksi bejatnya.

Mulai dari memberi iming-iming uang hingga mengancam.

MD yang masih bocah itu tidak dapat berbuat banyak.

Bapak dua anak itu melancarkan aksi bejatnya di dalam rumah.

Berselang satu pekan, SG kembali ingin melampiaskan nafsunya kepada MD.

Lagi-lagi, pria beristri ini memberikan uang sebesar Rp 100 ribu sebagai uang tutup mulut, kemudian ancaman agar tidak ketahuan hingga memberi pil yang disebut-sebut obat anti-hamil.

Dalam kurun waktu satu tahun, total sudah enam kali aksi bejat dilakukan hingga MD berbadan dua.

"Pernah satu kali di kandang ayam, anak saya diancam.

Padahal SG itu masih saudara saya," kata IS dengan nada jengkel, Jumat (1/5/2020).

IS yang seorang ibu rumah tangga ini baru mengetahui bahwa anaknya hamil pada Rabu (22/4/2020).

Saat itu, dia melihat perilaku anaknya yang mulai mengenakan pakaian yang ukurannya agak besar.

Bahkan menutupi perutnya menggunakan sarung saat tidur.

Tubuh anaknya juga seperti orang hamil, terutama di bagian perut yang terlihat buncit.

Dia bersama anak keduanya, berusaha mencari tahu perubahan mencolok pada MD yang sebelumnya dikenal periang dan selalu aktif mengikuti lomba itu.

"Akhirnya anak saya ngaku telah dihamili oleh SG.

Hati saya terpukul, itu saudara sendiri kenapa tega melakukan itu ke anak saya yang masih kecil," katanya.

Saat itu juga, IS memanggil SG dan aksi bejat itu terbongkar.

SG yang merupakan saudaranya sendiri mengakui perbuatannya dan siap tanggung jawab.

"Tanggung jawab untuk menggugurkan kandungan anak saya. Saya tidak mau. Ini sudah dosa masa mau dosa lagi," tegas wanita berkerudung ini.

(David Yohanes/Arum Puspita/SURYA.co.id)

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Gadis 18 Tahun Dirudapaksa 5 Pria di Tulungagung hingga Video Viral di Whatsapp, ini 5 Faktanya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini