Laporan Kontributor Kabupaten Sukabumi M Rizal Jalaludin
TRIBUNNEWS.COM, SUKABUMI - Seekor Buaya berukuran sekitar 2 meter muncul di daratan pinggir Sungai Cimandiri, di Kampung Caringin, Desa Jayanti, Kecanatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Menurut salah seorang warga, Abo (44), keberadaan buaya tersebut sudah ada sejak satu tahun yang lalu.
"Adanya dari satu tahun lalu," ujar Abo kepada Tribunjabar.id, Sabtu (30/5/2020).
"Kalau saya lihat dari ukuran segede gini (kepalan tangan)," timpal warga lain.
Abo mengatakan, buaya tersebut sering muncul menjelang siang hingga sore hari.
Baca: Lesty Kejora Berduka dan Minta Doa, Penggemarnya Asal Sukabumi Alami Musibah Kecelakaan
Menurutnya buaya itu hanya ada satu ekor karena setiap muncul jenisnya selalu sama.
Biasanya, kata Abo, buaya muncul kalau lapar dan hendak berjemur di atas batu di tengah sungai.
Bahkan, ia juga sering mendapati buaya berjemur di daratan yang ada di pinggir sungai.
"Biasanya siang munculnya nyampe sore, itu disitu (di batu tengah sungai) suka berjemur, kemarin itu dia berjemurnya di darat disitu di atas karung di pinggir sungai. Biasanya dia keluar kalau lapar sama mau berjemur," ucapnya.
Baca: Sederet Manfaat Menakjubkan Lidah Buaya Bagi Tubuh, Salah Satunya Efektif Atasi Asam Lambung
Abo menyebutkan, buaya yang berukuran sekitar 1,5 hingga 2 meteran itu tidak pernah mengganggu warga sekitar yang beraktivitas, terlebih warga banyak yang turun ke sungai mengambil pasir.
"Gak, gak pernah menggangu, kalau ada sedang aktivitas warga di sungai, itu dia (buaya) biasanya gak muncul, saat muncul juga kalau lihat ada warga di perahu saat ngambil pasir itu dia diam saja, kadang suka pergi karena dianya takut," terangnya.
Menurutnya, buaya tersebut bersarang di sebuah lubang yang ada di Muara Sungai Cimandir.
"Kayanya dia diam di lubang yang ada di semak-semak pinghir sungai, disitu kan ada lubang 3, salah satunya milik PLTU, lubang pembuangan air dari PLTU, kayanya diamnya disitu, soalnya setiap saya lihat selalu keluar dari situ," tuturnya.