TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) berkoordinasi dengan Densus 99 untuk mengusut kasus penyerangan yang dilakukan seorang simpatisan ISIS di Mapolsek Daha Selatan, Hulu Sungai Selatan pada Senin (1/6/2020) dini hari kemarin.
Kabid Humas Polda Kalsel Kombes M Rifai mengatakan, pihaknya masih mendalami pelaku Abdul Rahman berasal dari jaringan mana.
“Sekarang masih terus didalami. Untuk mengusut kasus ini kami koordinasi dengan Densus 88," ucap Rifai ketika dihubungi wartawan, Selasa (2/6/2020).
Diketahui, dalam penyerangan tersebut, pelaku membawa kartu sebagai anggota ISIS.
Ditambah lagi ada kain yang juga terdapat lambang ISIS.
Tapi belum diketahui pasti apakah pelaku berasal dari kelompok Jemaah Ansharut Daulah (JAD) yang berafiliasi dengan ISIS atau ada jaringan lain.
“Nanti tunggu hasil pemeriksaan selesai ya,” tambah Rifai.
Sementara itu, pelaku sudah tewas usai ditembak oleh aparat kepolisian.
Dia terpaksa diberikan tindakan tegas dengan tembakan terukur setelah melawan saat hendak diamankan.
Seperti telah diberitakan sebelumnya, kasus penyerangan Polsek Daha Selatan mengakibatkan tewasnya Brigadir Leonardo Latupapua dan mengakibatkan satu anggota Polri luka-luka.
Selain menyerang anggota, pelaku juga membakar mobil patroli.
Hingga kini motif penyerangan masih didalami oleh Polda Kalsel.
Dari lokasi kejadian, polisi menyita barang bukti berupa senjata tajam jenis samurai yang digunakan pelaku untuk menyerang anggota, bendera hitam identitas ISIS, satu lembar surat wasiat, dan lainnya.