News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sudah Dapat Akses Jalan, Pak Eko Malah Mengontrak, Tak Menempati Rumahnya yang Dulu Dikepung Tembok

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rumah Pak Eko dikepung rumah tetangga.

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Pak Eko atau Eko Purnomo, pemilik rumah yang huniannya terkepung rumah tetangga di Ujung Berung, Bandung, Jawa Barat sekarang menjadi pengangguran.

Ia tak bisa bekerja sejak mewabahnya virus corona atau Covid-19 di tanah air. Padahal biasanya ia kerap berjualan aksesoris ponsel di sejumlah pasar tumpah.

"Tiga bulan menganggur. Biasanya dagang di pasar tumpah, tapi sekarang kan dilarang, karena ada virus corona," kata Pak Eko, seperti yang diwartakan Tribunjabar.id sebelumnya, Senin (8/6/2020).

Untuk mencari uang, ia pun memanfaatkan Facebook dan WhatsApp untuk berjualan. Namun, tak selalu berjalan mulus, kadang dagangannya ada yang beli kadang tidak.

Sosok Pak Eko ini sempat menjadi sorotan publik dua tahun lalu. Bangunan rumahnya viral karena terkepung rumah tetangga.

Rumah tersebut berada di Kampung Sukagalih, Desa Pasirjati, Ujungberung, Kota Bandung.

Kala itu, ia memperjuangkan agar mendapatkan akses jalan masuk dan ke luar rumahnya.

Rumah milik Pak Eko Purwanto yang terkepung. (Tribun Jabar/Syarif Pulloh Anwari)

Namun, kini ia tak lagi menempati rumah tersebut. Pak Eko memilih tinggal di sebuah rumah kontrakan.

Kontrakan itu masih satu kecamatan dengan rumah viral miliknya yaitu di Kampung Ciporeat, Kelurahan Pasangrahan, Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung.

Kepada Tribunjabar.id yang mewawancarainya, Pak Eko mengaku, sejak rumahnya viral, ia sudah lama tak mengunjungi rumahnya lagi.

Ternyata ada penyebabnya mengapa ia tak menempati rumah tersebut, meskipun sudah dapat akses jalan dari seorang tetangga.

Baca: Salurkan 1000 Bansos Presiden, Mensos Sebutkan Alasan Bersinergi dengan PP Muhammadiyah

Ia mengaku, kerap teringat kenangan masa lalunya, terutama sang ibu.

"Sedih, selalu inget ibu dan kenangan lainnya. Saya itu dulu pengantin baru tinggal di sana 7 tahun. Tapi sekarang, rumah tak punya jalan. Ada akses dari ibu Imas, tapi jalan saja harus miring. Orang gendut itu enggak akan bisa masuk," katanya.

Rumahnya Kini Tak Terawat

Sebelumnya wartawan TribunJabar.id mengunjungi rumah tersebut, di Kampung Sukagalih, Desa Pasir Jati, Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung, Rabu (3/6/2020) pagi.

Akses jalannya, walaupun hanya cukup untuk satu tubuh manusia, tapi masih tetap ada. Setelah memasuki akses jalan masuk tersebut, terlihat rumah Pak Eko masih berdiri kokoh.

Rumah Pak Eko. (Facebook)

Rumah itu memiliki lebar dan luas sekitar 76 meter persegi. Namun sayang, rumah itu tak terurus. Kondisi rumah juga terkunci. Tak ada satu pun orang di dalamnya.

Berdasarkan laporan wartawan TribunJabar.id, rumah itu sangat kotor, terdapat sejumlah tanaman mengering yang berserakan.

Asep (13), remaja yang tinggal di sekitar sana mengatakan, sudah lama Eko tak tinggal di rumah tersebut.

Hal senada juga dikatakan Anih (60), tetangga rumah Eko. Ia mengatakan, sudah lama sekali rumah tersebut kosong. Namun, dia tak mengetahui kapan terakhir kali Eko datang ke rumah tersebut.

"Kalau terbaru ke sini, kami kurang tahu. Pernah dulu terakhir malam datangnya," katanya.

Anih pun tak mengetahui keberadaan Eko. Menurut kabar yang didengarnya, Eko mengontrak di Karanganyar.

Baca: Di Masa Pandemi, Baznas Berupaya Jaga Tata Kelola dan Komitmen Sosial

"Enggak tahu kalau sekarang di mana," ujarnya.

Lebih lanjut Anih mengatakan, rumah itu sebelumnya juga pernah dikontrakkan.

Awal Mula Viral

Tahun 2018 sempat viral di media sosial rumah milik Eko Purnomo yang berlokasi di Kampung Sukagalih, Seda Pasirjati, Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung.

Rumah itu tak memiliki akses jalan lantaran terkepung rumah tetangganya. Rumah Pak Eko sudah diberikan akses jalan masuk, tetapi kala itu Eko belum juga menegok rumahnya.

Pak Eko mengaku, rumah dalam posisi seperti itu tak pantas untuk ditempati. Eko pun beralasan, belum mendapatkan akses jalan yang seharusnya sesuai sesuai surat Badan Pertanahan Nasional (BPN).

Pada surat BPN tersebut, akses jalan rumah Pak Eko seharusnya berada di lokasi yang kini tertutup rumah dua lantai milik tetangganya, Rohanda.

Rumah Pak Eko Purnama yang dikepung tetangga di Bandung. (Kolase Facebook @RikoPurnamaPurnama)

"Saya tetap akan memperjuangkan hak saya karena solusi terbaik adalah jalan sesuai sertifikat dan yang dibangun milik ibu Rohanda itulah fasilitas (fasos) dan fasilitas umum (fasum) yg telah beralih fungsi menjadi bangunan, itulah akses jalan yang seharusnya," kata Eko Purnomo seperti diberitakan Tribun Jabar pada 2018.

Saat itu, Pak Eko pun berencana akan menjual rumahnya. Namun, Pak Eko menginginkan jalan harus sesuai denah sertifikat.

Hal itu diperlukan Pak Eko agar tak muncul polemik di waktu mendatang. Pak Eko merasa belum mendapatkan hak dan keadilan yang sebenarnya dari terkepungnya rumah Pak Eko itu.

Pak Eko pun tak berhenti berusaha untuk mendapatkan kembali hak atas akses jalan sesuai surat BPN.

"Insya Allah saya dan adik akan tetap perjuangkan masalah ini sampai selesai dan bisa di dengar langsung oleh RI 1 tunggu waktu tepat," ujar Pak Eko.

Baca: Perpres Jokowi: Gaji PNS Dipotong 2,5 Persen, Gaji Rp 5 Juta Bakal Terpotong Rp 125.000

Hal itulah yang menyebabkan Pak Eko enggan menempati rumah yang kini sudah diberikan akses jalan oleh keluarga mendiang Imas.

Sejak diberikan akses jalan pada September 2018 lalu, Pak Eko disebut belum terlihat menginjakkan kaki di rumahnya itu.

Hal ini disampaikan seorang tetangga, Nana.

Pak Eko bahkan disebut belum mendatangi rumah tetangga untuk ucapkan terima kasih.

"Hampir satu bulan, Eko sudah diberikan jalan ini, hingga sekarang belum terlihat datang kesini, atau datang ke tetangganya memberikan ucapan terimakasih pin gak ada," kata Nana.

Nana pun menyarankan Pak Eko untuk menengok rumahnya itu.

Selain berterima kasih, Pak Eko disarankan pula untuk bersosialisasi dengan para tetangga.

Akses jalan masuk ke rumah Pak Eko yang diambil dari tanah milik keluarga Imas. Ada Ucapan selamat datang di gang kecil tersebut. (Tribun Jabar/Syarif Pulloh Anwari) ()

"Kalau Eko punya niatan baik dan mengucapkan terima kasih, harusnya datang bersosialisasi sama tetangga lain," kata Pak Eko.

Seperti diberitakan sebelumnya, rasa kurang puas Pak Eko ini mulai muncul dari hasil mediasi.

Pak Eko tetap merujuk berdasarkan surat yang dikeluarkan BPN Kota Bandung.

Walaupun Pak Eko merasa kurang puas, ia tetap berterima kasih kepada keluarga Alm Imas karena memberikan akses jalan khusus menuju rumah Pak Eko secara ikhlas.

Sementara itu, Rohanda mengaku ia hanya pemilik tangan kedua. Rohanda tak tahu menahu kapan dibangun rumahnya itu.

Akses jalan masuk ke rumah Pak Eko yang diambil dari tanah milik keluarga Imas. Ada Ucapan selamat datang di gang kecil tersebut. (Tribun Jabar/Syarif Pulloh Anwari) ()

Rohanda justru membeli rumah sudah jadi, pada 2013. Ia membelinya dari pemilik tangan pertama, Eem anak mantan ketua RW.

Rohanda menjelaskan, kala itu ia membeli rumah tersebut seharga Rp 110 juta. Rumah dua lantai Rohanda ini memang menutup akses masuk dan keluar rumah Pak Eko.

Namun, Rohanda memastikan memilik surat akta jual beli (AJB) atas pembelian rumah tersebut.

Di sisi lain, Pak Eko menjelaskan masalah terkepung rumahnya itu berawal dari pembangunan kontrakan milik Yana dan Rahmat.

rumah Pak Ejko yang dikepung rumah tetangga (kolase Facebook @RikoPurnomoPurnomo)

Didirikannya kedua bangunan tersebut dilakukan bersamaan pada 2016. Hal itulah yang membuat rumah Pak Eko terkurung bangunan milik tetangga di sekelilingnya.

Namun, ternyata Rahmat yang membangun kontrakan di depan rumah Pak Eko justru memberikan akses jalan. Akses jalan itu berupa pintu darurat yang khusus dibuat untuk Pak Eko.

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Begini Nasib Pak Eko Sekarang, Ini Penyebab Ia Tak Tempati Rumah Viral yang Terkepung Rumah Tetangga

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini