"Sudah lama sekali. Kalau 20-an tahun, ada, lebihnya saja lagi," tutur Nurminah, sang kakak, Kamis (11/6/2020).
Janda tua ini mengatakan dirinya terpaksa mengurung sang adik demi kebaikan bersama.
Pasalnya, dulu pernah dilepas dan berkeliaran di lingkungan sekitar namun kemudian kerap memunculkan masalah.
Baca: Fakta Dokter Miftah Fawzy Meninggal Akibat Covid-19: Gugur di Tengah Perjuangan demi Gelar Spesialis
Baca: Jebol Teralis Saat Hujan Deras, 4 Tahanan Positif Covid-19 Kabur dari RS, Kini Masih Dalam Pencarian
Masalah apa?
"Bisa mengamuk. Karena itu ketimbang membahayakan orang lain, lebih baik dikurung saja di rumah meski berat hati," ucap Nurminah.
Di dalam kurungan kayu galam yang menempal di dinding bagian dapur berukuran sekitar 2x1 meter itulah Rafudin melewati hari demi hari.
Semua dilakukan di situ, seperti makan maupun buang air kecil dan besar.
Ada dua lubang ukuran sedang di lantai di area kurungan itu.
Fungsinya antara lain untuk buang air kecil dan atau kotoran.
Namun Nurminah sangat telaten dan sabar.
Ia rutin membersihkan sehingga lantai selalu bersih dan tak bau.
Tak sehelai benang pun menempel di tubuh Rafudin.
Saat banjarmasinpost.co.id mendekat, nyaris tak ada ekspresi apa pun dari wajahnya.
Lelaki 40-an tahun lebih itu menyandarkan tubuhnya di pojok dengan posisi duduk sembari terus menangkupkan kedua betisnya.