News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tim TNGL dan BKSDA Turun ke Lapangan Sikapi Kabar 9 Harimau Masuk Permukiman Warga di Langkat

Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi: Seekor harimau sumatera berendam di kolam di kandangnya di Kebun Binatang Medan (Medan Zoo), Sabtu, 27 Februari 2016.

Laporan Wartawan Tribun Medan, Dedy Kurniawan

TRIBUNNEWS.COM, LANGKAT - Tim Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) turun ke lapangan menyikapi kabar sembilan Harimau Sumatera masuk ke permukiman warga di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

Biasanya penyebab Harimau Sumatera masuk ke permukiman warga karena daya survive yang menurun dan minimnya pasokan makanannya.

Selain itu, rusaknya hutan juga berpengaruh terhadap pergerakan Harimau Sumatera.

Baca: Hampir jadi Santapan Harimau, 5 Pencari Getah Langsung Panjat Pohon, Bertahan hingga Berjam-jam

Hal tersebut mendorong Harimau Sumatera keluar dari lingkar jelajahnya.

Terkait kabar sembilan harimau Sumatera yang masuk permukiman, Kabid Teknis TNGL, Adi Nurul Hadi mengatakan kabar itu tidak benar sepenuhnya.

Artinya tidak ada sembilan Harimau Sumatera yang masuk ke permukiman warga secara bersamaan.

Baca: Seekor Induk Harimau dan Anaknya Masih Berkeliaran di Nagari Gantung Ciri, Solok, Sumbar

Adi mengatakan, ada tiga lokasi berbeda yang didatangi Harimau Sumatera dalam kurun seminggu belakangan.

Pertama adanya temuan sisa potongan badan babi hutan di Dusun Tegapan, Desa Batu Jonjong, Kecamatan Bohorok, Kabupaten Langkat pada 19 Juni 2020.

"Kedua, kejadian penerkaman dua ekor lembu di Pantai Salak, Desa Sei Musam, Kecamatan Batang Serangan, Kabupaten Langkat. Di sini dugaannya harimau Sumatera yang masuk ke permukiman warga lebih dari satu ekor, jumlahnya belum dapat dipastikan," kata Adi Nurul Hadi, Minggu (21/6/2020).

Baca: Sejumlah Kebun Binatang Kesulitan Pakan Akibat Pandemi Covid-19, Hendak Korbankan Rusa untuk Harimau

Lanjut Adi, kejadian ketiga ketika lima orang warga pencari getah nyaris diterkam harimau setelah berpapasan di kawasan hutan Tenggulun, Aceh Tamiang, Kamis (18/6/2020) malam, yang masih berada di kawasan TNGL.

Kelimanya yakni Roy Mansyah (37), Ahyar Madani (29), Edo Pratama (28), Agung Prasetyo (24), dan Edi Prawoto (48) warga Sukamulia II, Kampung Tenggulun, Kecamatan Tenggulun, Aceh Tamiang.

Kelima warga itu berangkat ke hutan mencari getah damar dengan mengendari sepeda motor, pada Kamis (18/6/2020) sekitar pukul 12.00 WIB.

“Tiba-tiba ketika berjalan kaki hendak mengambil motor untuk berpapasan dengan seekor harimau yang diduga berkelamin jantan," jelasnya.

Saat kejadian itu harimau berjarak sekitar 30 meter dari kelima pencari getah damar. Mereka selamat setelah memanjat pohon.

"Pencari getah sempat mencoba mengusir harimau Sumatera dengan cara melempar batu dan kayu. Tapi harimau tetap mendekat sehingga para pencari getah memanjat pohon, sebelum akhirnya datang bantuan warga desa membawa petasan yang dihubungi dengan telepon seluler," jelasnya.

Terpisah, Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Stabat, Herbert BP Aritonang mengatakan tidak ada sembilan harimau Sumatera memasuki pemukiman warga.

Menurut dia, sejauh ini fakta temuan di lapangan adalah warga melihat seekor harimau di Halaban, Kecamatan Batangserangan.

"Yang ada satu ekor harimau. Kebenaran informasi masih kami cek ke lokasi. Tim masih di lapangan. Sembilan ekor itu ternak masyarakat yang diangonkan di lokasi. Tidak ada korban, cuma masyarakat setempat letakutan di lokasi ditemukan banyak jejak," katanya.

Penulis: Dedy Kurniawan

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul HEBOH Ada 9 Harimau Masuk Permukiman Warga di Langkat, Ini Jejak Penelusuran Tim TNGL dan BKSDA

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini