News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Serma Rama Wahyudi Gugur dalam Misi Perdamaian PBB di Kongo, Ibunda: Semua Punya Waktu Masing-masing

Editor: Miftah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sosok Serma Rama Wahyudi, Anggota TNI AD yang Gugur di Kongo, Prajurit Terbaik yang Jago Bahasa Asing

TRIBUNNEWS.COM- Kepergian Serma Rama Wahyudi ke pangkuan Ibu Pertiwi meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga, khususnya ibunda tercinta Wagini.

Serma Rama Wahyudi gugur dalam misi perdamaian di Republik Demoktik Kongo.

Wanita 64 tahun ini mengenang Serma Rama Wahyudi sebagai sosok anak yang penurut.

Sedari kecil hingga menjadi prajurit TNI-AD Kodam I/Bukit Barisan, sosok putra ketiganya adalah anak yang baik.

"Dia ini gak merokok, karena menjaga kesehatan dari kecil. Kawannya banyak. Rajin nelpon keluarga, apa-apa ngabarin. Bahkan tiap ke Medan, selalu nyempatin pulang ke sini," ujar Wagini di kediamannya, Desa Kerasaan I, Kecamatan Pematang Bandar, Kabupaten Simalungun. Kamis (25/6/2020).

Dalam pertemuan dengan wartawan, Wagini bercerita dirinya sudah mulai tabah.

"Kita semua punya waktu masing-masing," katanya mencoba mengikhlaskan semua yang terjadi.

Baca: Janji pada Istri Pulang Bulan September 2020, Serma Rama Wahyudi Ternyata Pulang Lebih Cepat

Baca: Anggota TNI AD Gugur dalam Misi Perdamaian di Kongo, Serma Rama Wahyudi Sosok Prajurit Terbaik

Baca: Ini Kronologi Gugurnya Serma Rama yang Jadi Korban Serangan Kelompok Bersenjata di Kongo

Serma Rama Wahyudi saat berdinas sebagai prajurit TNI-AD (HO/tri bun medan)

Serma Rama Wahyudi berdinas di Detasemen Perlengkapan Korem 031/ Wira Bima yang berkedudukan di Pekanbaru.

Satuan ini masih berada di bawah komando Kodam I/Bukit Barisan.

Ia merupakan satu dari 200 prajurit yang dikirim sebagai kontingen perdamaian Indonesia untuk PBB di Republik Demokratik Kongo sejak lima bulan yang lalu.

Di negara ini, harusnya Serma Rama Wahyudi akan bertugas hingga Februari 2021.

"Induk organisasinyakan, di Kodam I/BB di Medan. Makanya setiap ke Medan, dia nanya saya, 'Mama mau apa kalau aku pulang?' Saya selalu bilang bawakan lah Bika Ambon yang di Jalan Majapahit. Karena saya suka Bika Ambon itu," kenang Wagini.

Namun sekarang, Wagini tak mungkin mendapatkan kasih sayang itu lagi, lantaran Serma Rama Wahyudi sudah dipanggil Illahi untuk selama-lamanya mengikuti ayahnya yang meninggal tahun 2017 karena sakit.

"Saya berharap, cukup anak saya yang gugur dalam bertugas. Prajurit-prajurit yang lainnya harus pulang kembali dengan keadaan tanpa suatu apapun," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul "Wagini Ikhlaskan Kepergian Serma Rama Wahyudi, Prajurit TNI AD yang Gugur di Republik Demoktik Kongo"

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini