Baca: Demo Massa HMI di Gedung Gubernur Maluku Berakhir Ricuh
Massa Bakar Mobil
Aksi blokasi jalan berlangsung hingga sore hari menjelang malam.
Massa diminta untuk membubarkan diri dan membuka blokade jalan.
"Negosiasi antara massa pemblokir jalan dilakukan untuk dapat membuka akses jalinsum dan akan memproses tuntutan massa pendemo tentang transparansi penyaluran BLT DD oleh kepala desa selambat-lambatnya 5 hari," terang Tatan.
Namun, massa enggan menuruti permintaan aparat yang berjaga dan malah bertindak anarkis.
Massa melakukan penyerangan terhadap personil TNI dan Polri dengan melempar kayu dan batu.
Kerusuhan pecah sekitar pukul 17.30 WIB yang berujung pembakaran mobil dan satu sepeda motor.
Massa membakar mobil milik Wakapolres Mandailing Natal serta satu mobil sedan milik warga juga sempat dibakar.
Baca: Suasana Mencekam Aksi Tuntut Kepala Desa Lengser, Massa Kalap Sampai Bakar Mobil Wakapolres Madina
Personel Brimob Diterjunkan
Masih dari sumber yang sama, aksi protes menuntut kepala desa untuk mundur itu terjadi hingga petang.
Untuk mengamankan situasi, personel dari Brimob Polda Sumut diturunkan untuk pengamanan aksi yang mulai anakis.
Personel gabungan mengambil langkah persuasif dan berkomunikasi dengan perwakilan warga untuk meredakan situasi.
Hingga pukul 22.00 WIB, personel gabungan masih melakukan pengamanan di lokasi kejadian.
Massa juga masih terkonsentrasi di titik kumpul awal aksi protes.
“Dari kejadian ini enam anggota Polres Madina mengalami luka lemparan batu dan saat ini mendapat perawatan di RSUD Panyabungan,” kata Tatan.
(Tribunnews.com/Tio, TribunMedan.com/Sofyan Akbar/Fadli Taradifa)