TRIBUNNEWS.COM - Kapal nelayan bermuatan tujuh orang di perairan Subi, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) diterjang badai.
Akibatnya enam nelayan terapung-apung dan satu orang hilang dan dianggap meninggal dunia.
Sementara enam nelayan sudah dipulangkan ke rumah masing-masing di Kalimantan Barat.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Kantor SAR Natuna Mexianus Bekabel.
Sedangkan korban yang hilang hingga saat ini belum ditemukan jasadnya.
"Keenam nelayan yang selamat sudah dipulangkan dan satu orang yang hilang belum berhasil ditemukan," kata Mexianus melalui telepon, Rabu (1/7/2020).
Baca: Pemuda Tersangka Sodomi 19 Anak Laki-laki di Sukabumi Ngaku Pernah Punya Pacar Perempuan
Baca: KRONOLOGI Janda di Perumahan Juanda Sidoarjo Tewas Tergeletak di Ruang Tamu, HP Kondisi Dicas
Korban selamat masing-masing terdiri dari makhoda bernama Porqan (27), ABK Sudarman (38), ABK Alfian (53), ABK Teguh (29), ABK Jamuris (55) dan ABK Lendra (33).
Sementara korban yang meninggal dunia atas nama Husaini (54).
Mexianus mengatakan, ketujuh nelayan yang selamat ini sempat terapung-apung beberapa jam, hingga akhirnya berhasil diselamatkan oleh kapal asing berbendera China.
"Kejadiannya Sabtu (28/6/2020) kemarin dan kapal yang menyelamatkan keenam nelayan tersebut yakni Kapal Guo Yuan 28 yang saat itu tengah melintas di sekitar korban," terang Mexianus.
Nelayan tersebut mengalami kecelakaan ketika kapal yang mereka tumpangi, yakni KM Sidik, tenggelam di perairan Subi.
Bahkan sebelum tenggelam, kapal sempat dihantam badai hingga air laut langsung masuk ke bagian lambung kapal.
"Karena mesin pompa tidak sanggup membuang air yang masuk, akhirnya kapal oleng dan langsung tenggelam," pungkas Mexianus. (Kompas.com/Hadi Maulana)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dihantam Badai, 1 Nelayan Hilang dan 7 Lainnya Diselamatkan Kapal Berbendera China"