News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Orang Tua Bocah 5 Tahun yang Diperkosa & Dibunuh Terpukul, 2 Hari Suka Keluar Rumah Bawa Barang Anak

Penulis: Miftah Salis
Editor: bunga pradipta p
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polisi mendatangi lokasi penemuan mayat perempuan berusia 5 tahun di Kejayan, Pasuruan. Mayat balita ini ditemukan di tengah parit, Selasa (7/7/2020) sore.

TRIBUNNEWS.COM- Kepergian bocah 5 tahun korban pemerkosaan dan pembunuhan menyisakan duka mendalam bagi orang tuanya.

Orang tua korban terpukul atas kejadian tersebut.

Sang ibu bahkan 2 hari suka keluar rumah bawa barang anaknya.

Sucipto dan Satuha, orang tua RR mengaku sedih atas kepergian sang anak.

Saat ditemui di rumahnya di Desa Tanggulangi, Kecamatan Kejayan, Kabupaten Pasuruan pada Kamis (9/7/2020) mereka tak bisa menyembunyikan kesedihan tersebut.

Sucipto hanya ingin pelaku yang memperkosa dan membunuh anaknya dihukum mati.

"Saya tidak minta apa - apa, saya hanya ingin minta pelakunya (Moch Tohir dan Ifa Maulaya) dihukum mati saja," katanya, Kamis (9/7/2020), dikutip Tribunnews dari Surya.co.id.

Bahkan Sucipto meneteskan air mata saat menceritakan sang anak.

Baca: Misteri Pembunuhan Vanny Terungkap, Pelaku Siswa Pura-pura Mau Wawancara di Penginapan, Ini Faktanya

Baca: Baskara Mahendra Kekasih Sherina Munaf Dapat Ancaman Pembunuhan

Menurutnya, apa yang dilakukan oleh Moch Tohir dan istrinya sungguh jahat.

"Apa yang mereka lakukan ini jahat. Sungguh jahat sekali," katanya.

Sementara itu, rasa penyesalan muncul di benak Satuha.

Siang itu, ia melihat anaknya bersama dengan Ifa Maulaya, salah satu pelaku.

Namun, Satuha tak menaruh rasa curiga terhadap Ifa.

Ia mengira sang anak akan dibelikan jajan.

"Saya melihat siang-siang itu. Saya biarkan saja, pikiran saya mungkin anak saya mau dibelikan jajan. Saya juga tidak menyangka kejadiannya sampai seperti sekarang ini," katanya, dikutip dari Surya.co.id.

Rasa sedih semakin menghinggapi Satuha lantaran sang anak akan masuk sekolah TK pekan depan.

Bahkan korban telah memilih seragam hingga perlengkapans ekolah lainnya.

"Anak itu mau masuk sekolah. Minggu depan dia masuk TK. Kemarin dia sudah memilih sendiri seragamnya, tasnya, dan perlengkapan sekolah lainnya. Itu yang membuat saya sedih," katanya.

Diceritakan Satuha, sang anak sangat senang karena akan masuk sekolah.

Bahkan setiap hari korban mengenakan seragam hingga perlengkapan sekolah tersebut.

Kepergian sang anak membuat Satuha depresi dan tak bersemangat.

Ia bahkans ampai tak makan.

Sucipto juga menyebut, sang istri suka keluar rumah sambil membawa barang kesukaan anaknya selama dua hari terakhir ini.

Diberitakan sebelumnya, warga di Desa Tanggulangi, Kecamatan Kejayan, Kabupaten Pasuruan digegerkan dengan penemuan sesosok mayat bocah pada Selasa (7/7/2020) sore.

Mayat bocah tersebut ditemukan di dekat ladang jagung dan tampak tergeletak di bawah pohon besar.

Korban pertama kali ditemukan oleh warga setempat.

Identitasnya pun diketahui.

Bocah tersebut berinisial RH, anak dari Sucipto dan Satuha yang tinggal sekitar 1 kilometer dari lokasi penemuan mayat.

Mengutip Surya.co.id, korban ternyata sudah menghilang sejak siang.

Kedua orang tuanya pun telah mencari keberadaan korban.

Baca: Tersangka Pembunuh Tertangkap, Motif Pembunuhan Vanny Akhirnya Terungkap

Baca: Pembunuhan Bocah 5 Tahun di Pasuruan: Sebelum Dibunuh, Korban Diperkosa Dua Kali 

Tak butuh waktu lama, polisi akhirnya berhasil menangkap terduga pelaku pembunuhan bocah 5 tahun tersebut.

Mereka adalah Moch Tohir (27) dan Ifa Maulaya (19), yang tak lain adalah tetangga korban.

Mengutip dari Surya.co.id, ada saksi yang melihat korban bersama terduga pelaku sebelum meninggal.

"Jadi ada saksi yang melihat sebelum korban ditemukan meninggal, korban bersama terduga seorang perempuan ini. Kami masih dalami," kata Kapolsek Kejayan AKP Sugeng Prayitno, Rabu (8/7/2020).

Setelah dilakukan pemeriksaan, kedua pelaku ternyata memiliki peran masing-masing dalam kasus pembunuhan tersebut.

Moch Tohir membujuk korban agar mau main ke rumahnya dengan iming-iming es krim.

Polisi mendatangi lokasi penemuan mayat perempuan berusia 5 tahun di Kejayan, Pasuruan. Mayat balita ini ditemukan di tengah parit, Selasa (7/7/2020) sore. (Istimewa)

"Tiba - tiba tersangka datang, membawa es krim. Kemungkinan es krim ini sebagai bujuk rayu tersangka agar korban mau ikut ke rumah tersangka," kata Kapolres Pasuruan AKBP Rofiq Ripto Himawan, Rabu (8/7/2020), dikutip dari Surya.co.id.

Setelah korban terbujuk rayuan es krim, Moch Tohir lalu menyetubuhi korban sebanyak dua kali.

Setelah itu, pelaku mencari istrinya yakni Ifa untuk melucuti seluruh perhiasan korban.

Ifa Maulaya kemudian mengambil lima gelang emas dan satu kalung emas lengkap dengan liontin.

Perhiasan tersebut kemudian disimpan di lemari.

Moch Tohir lalu menyuruh Ifa untuk mencarikan kayu. 

Kedua tersangka kemudian membawa korban ke arah sungai dan memukulnya.

Korban yang terjatuh langsung ditenggelamkan kepalanya ke air oleh pelaku.

Kepada polisi, Moch Tohir mengaku bertindak jahat karena butuh uang untuk membeli sosis dan kopi susu.

"Saya butuh uang pak, untuk beli sosis dan kopi susu," jawab Moch Tohir saat ditanya Kapolres, Rabu (8/7/2020).

Tohir juga takut kepada orangtua korban hingga akhirnya membunuh bocah tersebut.

Tak disangka, ia dan sang istri ternyata baru menikahs selama dua minggu.

Saat ditanya alasan memperkosa korban, Tohir mengaku tak puas dan ingin merasakan sensasi berhubungan seks dengan orang lain.

Dalam kasus ini, pihak kepolisian juga melibatkan psikolog untuk memeriksa kejiwaan dua pelaku.

(Tribunnews.com/Miftah, Surya.co.di/Galih Lintartika)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini