"Soal beda sikap politik, belum tahu," ujar Wahyu.
Akibat dugaan pengeroyokan itu, Agung mengalami luka bengkak di pelipis mata kanan.
Ia juga sempat pusing sebelum akhirnya dilarikan ke salah satu rumah sakit di Kota Solo.
"Masih dirawat karena sempat mengalami pusing-pusing dan bengkak di pelipis mata, matanya merah darah," terang Wahyu.
Baca: Jawaban PDI-P Soal Isu Dinasti Politik Jokowi: Gibran Miliki Hak Politik seperti Warga Negara Lain
Atas kejadian dugaan pengeroyokan itu, Agung melayangkan laporan ke Polresta Kota Solo.
"Kita sudah lapor ke Polres sekira pukul 23.30 WIB, terus baru pulang sekira pukul 02.00 WIB," ucap Wahyu.
3. Ketua PAC PDIP Jebres Bantah Konsolidasi untuk Lengserkan Agung
Ketua PAC PDI Perjuangan Jebres, Honda Hendarto menampik rapat konsolidasi itu bertujuan melengserkan Agung dari tampuk kepemimpinan Anak Ranting.
"Tidak ada pemecatan," terang Honda, Senin (20/7/2020) sebagaimana dikutip dari TribunSolo.com.
Soal perbedaan sikap politik Agung sebelum rekomendasi turun, Honda mengatakan tidak mempermasalahkan adanya perbedaan sikap.
"Tidak masalah, banyak juga pengurus yang berbeda pada waktu itu, tidak ada persoalan," terangnya.
Adapun terkait dugaan pengeroyokan, Honda pun membeberkan kronologinya.
Saat itu, PAC menggelar konsolidasi yang juga dihadiri pengurus DPC PDIP antara lain Wakil Ketua Kaderisasi & Ideologi DPC, YF Sukasno, dan Sekretaris DPC sekaligus calon wakil wali kota Teguh Prakosa.
"Kita kemarin rapat konsolidasi di anak ranting 028 yang hadir pak Teguh, pak Kasno, dan saya," ungkap Honda kepada TribunSolo.com, Senin (20/7/2020).