TRIBUNNEWS.COM, BANYUASIN - Tersangka pembantai istri dan anaknya dengan cara dipukul dengan tabung gas elpiji kemasan 3 kg, Rendy Arista (34) akhirnya meninggal dunia.
Ia tewas setelah dua hari dirawat dengan kondisi kritis usai menenggak racun.
Istri yang dibunuh adalah Yuti Kontesa (30) serta anak bungsunya Rajata Baikal (3).
Kapolres Banyuasin, AKBP Danny Sianipar, mengungkapkan, tersangka Rendy meninggal pada Selasa (28/7/2020) malam kemarin.
Dari hasil pemeriksaan dokter, ia mengalami kerusakan lambung dan usus akibat menenggak racun.
"Iya, tersangka meninggal karena gagal organ dalam tubuh. Racun rumput yang diminum tersangka merusak lambung dan usus.
Dokter sudah berupaya dari kemarin, tapi infeksinya membuat tubuh tersangka tidak dapat bertahan," kata Danny saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Rabu (29/7/2020).
Baca: Sering Disepelekan, Begini Trik Menghemat Kompor Gas agar Tidak Gampang Boros
Tewasnya Rendy, secara otomatis kasus pembunuhan sadis itu ditutup. Sementara, jenazah pelaku telah diserahkan ke pihak keluarga untuk dikebumikan.
"Selama sakit, pelaku tidak kita periksa sehingga belum bisa mendapatkan keterangan lebih lanjut. Kami awalnya fokus penyembuhan dulu, tapi pelaku ternyata sudah tidak bisa bertahan lagi," ujarnya.
Seperti dikegahui, tersangka setelah membunuh kedua korban, ia sempat mencoba bunuh diri dengan menggunakan seutas tali di belakang rumah. Namun, upaya itu agal.
Karena upaya bunuh diri yang dilakukan gagal, Rendy akhirnya pergi menuju ke Sungai Lilin, Kabupaten Musi Banyuasin. Di sana ia ditemukan warga dalam kondisi kritis di pinggir jalan karena menenggak racun rumput.
Baca: Pengakuan Sarpan Saksi Pembunuhan, Usai Ungkap Siapa Pembunuh Malah Disiksa akai Kayu dan Disetrum
Rendy menghabisi istri dan anaknya menggunakan tabung gas elpiji kemasan 3 kg di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan. Kedua korban dibunuh saat sedang tertidur pulas.
Peristiwa itu terjadi di kediaman pelaku di Desa Tajamulya, Philips IV, Kecamatan Betung, Kabupaten Banyuasin, sekitar pukul 01.00 WIB.
Mulanya, seorang saksi bernama Andra, tetangga pelaku mendadak digedor oleh Rendy saat tengah malam dengan kondisi mulut berdarah dan leher terikat tali.