News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Erupsi Gunung Sinabung

Rumahnya Berhadapan Langsung dengan Gunung Sinabung, Anto Mengenali Gejala Alam Sebelum Erupsi

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anto saat mengabadikan momen erupsi Gunung Sinabung pada tahun 2014.

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Banyak kisah dan kenangan yang dirasakan Anto (48) tentang Gunung Sinabung, ia pun bisa merasakan gejala alam jika akan terjadi erupsi.

Anto adalah pemilik warung yang langsung berhadapan dengan Gunung Sinabung Tiga Pancur, Kecamatan Simpang Empat, Sumatera Utara.

Ia bercerita pengalamannya saat pertama kali berhadapan dengan erupsi Gunung Sinabung.

Tiga bulan setelah Anto menetap di desa tersebut, erupsi pertama terjadi pada tahun 2010.

Warung sekaligus rumahnya yang berhadapan langsung dengan Gunung Sinabung membuatnya menjadi sumber informasi pertama terkait erupsi Gunung Sinabung.

Baca: Erupsi Gunung Sinabung Sebabkan Tanaman Pertanian Warga Mati

Baca: Kesaksian Warga Ceritakan Detik-detik Erupsi Gunung Sinabung: Sudah Ada 3 Kali Erupsi Besar

ERUPSI besar Gunung Sinabung yang terjadi Sabtu (8/8/2020) sekitar pukul 18.00 WIB. (Maurits Pardosi/Tribun Medan)

Bukan hanya sebagai informan utama bagi BMKG dan masyarakat sekitar, dia juga kerap membuat edukasi bagi masyarakat sekitar terkait terjadinya erupsi.

Ayah dua anak ini juga ikut serta mengabadikan momen bersejarah bagi masyarakat Kabupaten Karo pada 2013 dan 2014 yang membuat sebagian masyarakat harus pindah ke tempat yang telah disediakan pemerintah.

Salah satu desa yang menjadi relokasi korban Gunung Sinabung adalah Desa Siosar.

Kembali pada pengalaman pertamanya mengalami erupsi Gunung Sinabung, dia bersama keluarga sudah waspada dan siap untuk mengungsi.

Bersama dengan wartawan foto yang mendatangi daerah tersebut saat erupsi Gunung Sinabung menjadi momen yang tidak terlupakan baginya.

Gunung Sinabung menyemburkan material vulkanik saat erupsi, di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Sabtu (8/8/2020). Gunung Sinabung berstatus Siaga (Level III) kembali mengalami erupsi dengan tinggi kolom abu mencapai 1.000 meter. Tribun Medan/Riski Cahyadi (Tribun Medan/Riski Cahyadi)

Dia banyak berkisah bagaimana keikutsertaannya dalam mencari para korban erupsi Gunung Sinabung.

Pencarian demi pencarian membuatnya trauma saat melihat potongan-potongan badan manusia akibat paparan erupsi Gunung Sinabung.

Di sisi lain, saat itu, dia bersama para wartawan berupaya menggambarkan situasi agar masyarakat di luar Kabupaten Karo tahu bagaimana peristiwa yang sebenarnya.

Dengan segala upayanya, dia juga mempelajari bagaimana erupsi Gunung Sinabung yang menjadi pengetahuan barunya.

Misalnya, dia semakin mengerti bagaimana arah mata angin yang menghembuskan debu vulkanik dan tanda-tanda alam yang terjadi sebelum erupsi Gunung Sinabung terjadi.

Dari penuturannya, beberapa tanda-tanda alam yang terjadi sebelum erupsi terjadi; anjing melolong atau suara lembut yang agak lebih panjang dari biasanya.

Tanda-tanda alam inilah yang memberikan sinyal baginya bahwa erupsi bakal terjadi.

Pengalaman dan kedekatannya dengan alam membuatnya tidak terlalu gusar kalau erupsi Gunung Sinabung terjadi saat ini.

Intuisi yang berasal dari kedekatannya dengan alam justru menyelamatkannya dari kepanikan saat berhadapan dengan erupsi Gunung Sinabung.(cr3/tri bun-medan.com)

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Kisah Pemilik Warung dan Pusat Informasi Sinabung: Sejak Erupsi Pertama, Saya Menyatu dengan Alam, 
Penulis: Maurits Pardosi

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini