Dilansir Banjarmasinpost.co.id, Ririn datang mengenakan pakaian hitam dan kerudung merah.
Tak lupa tetap mengenakan masker berwarna putih serta faceshield.
Sesekali, Ririn nampak mengusap air mata dan memegang masker yang dipakai.
Saat Sekretaris Daerah Banjarbaru, Said Abdullah membacakan doa ia terlihat mengangkat tangannya.
Ditemui seusai prosesi pemakaman, Wakil Wali Kota Banjarbaru, H Darmawan Jaya Setiawan meminta warga memberikan doa untuk Nadjmi.
Darmawan mengungkapkan atas nama keluarga memohon agar kesalahan Nadjmi bisa dimaafkan.
Selain itu, ia juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu proses pemakaman.
"Kami atas nama keluarga mohon maaf jika almarhum ada salah dan kurang berkenan."
"Kami juga terima kasih kepada yang sudah membantu proses pemakaman ini," terang Darmawan.
Baca: Ikut Dirawat karena Covid-19, Istri Wali Kota Banjarbaru Menangis di Makam Sang Suami
Baca: Meninggal karena Covid-19, Saat Disalatkan Jenazah Wali Kota Banjarbaru Ditempatkan di Mobil
Nadjmi Adhani Idap Emboli Paru-Paru
Sebelum meninggal dunia, diketahui Nadjmi ternyata mengidap penyakit emboli paru-paru.
Dikutip dari Banjarmasinpost.co.id, emboli paru-paru merupakan penyumbatan pada pembuluh darah di organ tersebut.
Kemudian, penyumbatan biasanya disebabkan oleh gumpalan darah yang awalnya terbentuk di bagian tubuh lain.
Hal tersebut disampaikan oleh Kabag TU Rumah Sakit Idaman Daerah (RSUD) Banjarbaru, Firmansyah.