TRIBUNNEWS.COM, LATEN – Tepat di Hari Ulang Tahun ke 70 Provinsi Jawa Tengah pada Sabtu (15/8/2020) kemarin, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melunasi janjinya pada Sutarno (50).
Warga Dusun Girpasang, Desa Tegalmulyo Kabupaten Klaten yang mendapat bantuan material pembuatan rumah dari orang nomor satu di Jateng itu.
Bantuan dari Gubernur Jateng, didistribusikan melalui sebuah gondola melewati jurang berkedalaman 200 meter. Hal ini karena memang daerah yang ditinggali sekitar 12 kelapa keluarga dengan 37 jiwa itu memang berada di daerah yang cukup sulit dijangkau.
Untuk mencapai Girpasang, harus melewati ribuan anak tangga, yang dibuat menuruni tepian jurang berkedalaman sekitar 200 meter. Perlu waktu sekitar 15-30 menit mencapai perkampungan, tentu saja itu sesuai kondisi fisik. Setelah sampai, di Dusun Girpasang, Sutarno lantas memanggul sak semen ukuran 50 kilogram, menuju rumahnya.
Sebelumnya, saat berkunjung ke salah satu dusun terpencil saat Idul Adha Sabtu (1/8) lalu, Ganjar memang menjanjikan akan membantu Sutarno memperbaiki rumahnya.
"Pak Ganjar kala wingi rawuh Ten gubug Kula. Jagongan Ten mriki Ajeng bantu kula. Niki jendelane didhuwurke nggih. (Kemarin Pak Ganjar ke rumah saya, bilang mau bantu perbaikan rumah saya. Jendelanya suruh meninggikan)," kata Sutarno.
Bekerja serabutan, rumah pria beranak dua ini sangat sederhana. Bersama istrinya Waginem, total ada enam orang, berikut anak mantu dan cucu dari anak pertamanya, yang mendiami rumah berukuran sekitar 7x10 meter.
Dinding rumah Sutarno terbuat dari anyaman bambu. Sementara lantainya masih tanah. Di rumahnya, tidak ada ranjang. Yang ada hanyalah lincak (bangku besar anyaman bambu) yang diberi alas untuk tidur.
Di belakang, ada dapur sederhana berikut tungku untuk memasak. Sutarno berencana untuk membangun rumahnya menggunakan batako.
"Niki mangkih Kula pindah samping. La griya Kula niki, kula kanggekaken menda. (Rumah saya yang baru nanti di pekarangan sebelah rumah. Rumah lama saya untuk beternak)," paparnya.
Tak hanya bantuan material, namun juga uang sebesar Rp 12 juta dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Jateng, diterima langsung oleh Sutarno, Ngatiyem dan Darmo Suwito. Ketiganya warga Dusun Girpasang, yang rumahnya masih sangat sederhana berlantai tanah, berdinding bambu.
Ia mengaku untuk membangun rumah, ia telah mengumpulkan dana sekitar Rp 40 juta. Dengan bantuan itu, ia merasa terbantu karena dapat mengurangi bebannya.
"Maturnuwun Pak Ganjar bantuannya cepet. Niki badhe Kula damel griya. Sebab Kula tiyang bodo, nek nyelenwengke Ndak kenging jebak. (Terimakasih bantuannya cepat. Bantuan ini akan saya buat membangun rumah. Saya orang bodoh, jadi tidak berani macam-macam. Uangnya ya saya gunakan bikin rumah. Nanti takutnya kena salah)," ungkap Sutarno.
Penerima bantuan gubernur lainnya, Ngatiyem, mengaku senang dengan bantuan yang telah diterimanya. Ia berharap dapat memperbaiki rumahnya segera.
"Kula remen pikantuk bantuan. Mangkih kula nek mbangun griya kula nyambat sedherek-sedherek," tuturnya.
Kepala Desa Tegalmulyo Sutarno mengucapkan terimakasih atas bantuan kepada warganya. Ia menyebut, bantuan rumah tak layak huni dari provinsi, sangat bermanfaat.
"Setiap tahun pasti ada bantuan dari provinsi. Tahun ini ada tiga yang dibantu. Selain dari Bank Dunia," ucapnya.
Perwakilan BAZNAS Jawa Tengah Chandra Eka Sakti menyebutkan, bantuan yang diserahkan kepada warga bersifat stimulan. Dengan bantuan itu, masyarakat diminta untuk menggerakkan sistem gotong royong agar meringankan biaya pembuatan.
"Kami di sini untuk menyerahkan bantuan dari Gubernur bagi warga Girpasang. Kalau jumlah bantuan tadi per rumah Rp 12 juta. Di kampung ini ada tiga orang yang dibantu. Kalau total di Jateng ada 88 orang," pungkas Chandra.