TRIBUNNEWS.COM, MUARAENIM -- Tewasnya Rorizal alias Kori bin Abdul Halik (22 tahun) setelah duel dengan teman sendiri memberikan duka yang mendalam bagi keluarganya.
Sang bunda Susma (52 tahun) sangat sedih dan masih syok setelah kepergian putra tercintanya.
Warga Desa Berugo kecamatan Belimbing, Muaraenim ini merupakan tulang punggung keluarga.
Hal ini diungkapkan Susma saat ditemui Tribunsumsel.com, Senin,(17/8/2020).
"Dia anak sulung saya, saya tidak menyangka dia akan pergi secepat ini, padahal sebelum malam kejadian, siangnya dia sempat pulang ke dusun untuk menjenguk saya," katanya.
Susma tak memiliki firasat apapun sebelum anaknya tersebut pergi untuk selama-lamanya.
Baca: Ditantang Duel, Genjer Rebut Pisau Korizal Lalu Menikamnya Hingga Tewas
"Hanya saja setiap saya masak nasinya selalu basi, padahal sebelumnya tidak pernah,"katanya.
Kemudian lanjutnya saat pulang menemuinya, Kori sempat memberinya uang Rp 100 ribu.
"Waktu pulang dia ngasih saya uang Rp 100 ribu katanya uang itu kalau saya mau balas dodol yang diberikan keluarga salah satu pengantin di desanya."
"Setelah itu sebelum dia pulang, dia minta maaf sama saya, sampai sujud dan tersungkur-sungkur, saya juga heran, tapi saya tidak terpikir bahwa itu adalah tanda terakhir dia sebelum dia pergi meninggalkan saya selama-lamanya,"katanya.
Sementara itu sanga adik, Yaser (20) mengaku, tak menyangka bahwa kakak kandungnya tersebut dipanggil tuhan dengan cara seperti itu.
"Malam itu saya baru mau keluar kontrakan, namun tiba-tiba ada seorang wanita yang tidak sama sekali saya kenal mendatangi saya dan bilang bahwa Kakak saya ditusuk orang dan sudah dibawa ke rumah sakit."
"Begitu mendengar hal itu, saya bergegas ke rumah sakit, dan disitu saya tidak bisa berkata apa-apa lagi, Kori sudah meninggal,"katanya.
Yaser sempat kebingungan setelah melihat jasad kakaknya tersebut.