Menyusul temuan tersebut, pihak Kodim dan Dinas Ksehatan Kabupaten Probolinggo melakukan tracing.
"Langsung saya laksanakan tracing bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo, baik terhadap anggota Koramil maupun kontak erat. Hasilnya nonreaktif semua," ujar Imam.
Meski demikian, kedua anak yang berkontak erat dengan Kapten A dan istri tetap menjalani karantina mandiri di sebuah hotel.
Baca: Update Corona Jawa Barat 25 Agustus 2020: Catat Tambahan Kasus Terbanyak ke-3 di Indonesia
Tak ada TNI yang berkontak erat, Koramil tak ditutup
Imam belum mengetahui dari mana Kapten A dan istrinya tertular Covid-19.
Namun, ia memastikan bahwa sejak sekitar dua pekan lalu, Kapten A tidak bertemu dengan anggotanya.
Ia mengatakan, tak ada anggota TNI di Koramil yang melakukan kontak erat dengan Kapten A, sehingga Markas Koramil tak ditutup.
Meski demikian, ia akan terus memantau semua anggota TNI menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
"Sesuai perintah Pangdam, kita kan selaku penegas disiplin protokol kesehatan ya otomatis kan saya harus menerapkan protokol kesehatan dulu secara maksimal ke anggota," kata Imam.
"Jangan sampai dia melaksanakan tugas, tapi dia enggak sehat, artinya lalai dalam melaksanakan protokol kesehatan itu. Itu berat, karena berhadapan langsung dengan masyarakat," lanjut dia. (Kompas.com/Ahmad Faisol)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Batuk dan Demam, Danramil di Probolinggo Rupanya Positif Covid-19, Sang Istri Meninggal karena Corona"